Informasi Pertanian, Perkebunan Kelapa Sawit, Karet, Tanaman Buah

Post Top Ad

Post Top Ad

Selasa, 14 Maret 2017

10.38

Cara Dan Compositions Pengolahan Biji Tanaman Kopi Menjadi Serbuk Kopi

Cara Dan Compositions Pengolahan Biji Tanaman Kopi Menjadi Serbuk Kopi 

Cara Dan Compositions Pengolahan Biji Tanaman Kopi Menjadi Serbuk Kopi
Biji Tanaman Kopi
Terdapat serangkaian compositions pengolahan yang cukup panjang untuk mengubah buah kopi menjadi serbuk kopi yang siap diseduh. Compositions tersebut meliputi pemetikan buah, penyortiran buah, pengupasan kulit, penjemuran biji, dan penggilingan biji kopi. Setiap compositions harus dikerjakan dengan benar agar kualitas kopi tetap dapat dipertahankan. 

Tahap 1 : Pemanenan Buah Kopi 

Tanaman kopi umumnya menghasilkan buah yang siap dipanen pada akhir musim kemarau. Ciri-ciri buah yang telah matang yaitu kulitnya berwarna merah, bertekstur agak empuk, dan mengeluarkan fragrance khas yang semerbak. Pemanenan dilakukan secara manual dengan memetik buah-buah kopi yang telah matang. Setiap hari selalu ada buah kopi yang matang sehingga pemanenan ini dikerjakan secara berulang-ulang dan rutin. Baca juga panduan pemanenan buah kopi. 

Tahap 2 : Penyortiran Buah Kopi 

Namanya juga manusia, meskipun sudah berhati-hati dalam memetik buah kopi pasti ada saja buah kopi mentah atau setengah matang yang ikut terbawa. Buah-buah kopi yang belum matang sempurna ini memiliki kualitas yang rendah. Sehingga Anda perlu memisahkannya dari buah kopi matang yang bernilai lebih tinggi. 

Tahap 3 : Penjemuran Buah Kopi 

Buah kopi yang sudah disortir selanjutnya dijemur selama 2-3 hari. Tujuannya untuk mengeringkan buah tersebut sehingga kulitnya mudah dikupas. Pengeringan ini juga dimaksudkan untuk mengumpulkan buah-buah kopi sampai jumlahnya cukup banyak sehingga compositions berikutnya bisa berjalan lebih efisien. 

Tahap 4 : Pengupasan Kulit Kopi 

Pengupasan kulit kopi bisa dilakukan dengan metode tradisional dan present day. Pengupasan secara tradisional menggunakan alu dan lumpang. Buah kopi ditumbuk sedemikian rupa sampai kulit ari dan cangkangnya terkelupas sendiri. Sedangkan untuk pengupasan secara current, Anda dapat memanfaatkan mesin pengupas kopi yang dijual di Toko Alat Perabotan. Cara pemakaiannya sangat mudah, ada yang bisa berjalan otomatis memakai listrik dan diputar menggunakan tangan. 

Tahap 5 : Penjemuran Biji Kopi 

Selesai dipisahkan dari kulit dan cangkangnya, biji kopi lantas dijemur di bawah sinar matahari langsung. Penjemuran biasanya berlangsung selama 5-7 hari. Compositions ini dilakukan sampai kandungan air di dalam biji kopi tersisa tinggal 30-35 persen. 

Tahap 6 : Pemanggangan Biji Kopi 

Pemanggangan biji kopi dapat meningkatkan citarasa dari kopi itu sendiri. Biji kopi yang telah dipanggang mengalami perubahan pada warnanya yang lebih gelap dan aromanya lebih kuat. Pemanggangan secara present day menggunakan broiler, sementara untuk versi tradisionalnya dengan menyangan (menggoreng tanpa minyak) biji-biji kopi tersebut. 

Tahap 7 : Penggilingan Biji Kopi 

Biji kopi yang telah matang selanjutnya digiling menjadi serbuk kopi. Compositions penggilingan ini juga bisa dilakukan baik secara tradisional maupun present day. Orang-orang pada zaman dulu biasanya menumbuk biji kopi untuk menghaluskannya. Namun berkat kemajuan teknologi, sekarang sudah tersedia mesin penggiling biji kopi. Setelah serbuk kopi terkumpul, bubuk tersebut siap untuk diseduh menjadi secangkir minuman kopi yang mantap.

Jumat, 10 Maret 2017

11.08

Cara Budidaya Tanaman Kopi Rebusta

Cara Budidaya Tanaman Kopi Rebusta

Cara Budidaya Tanaman Kopi Rebusta
Tanaman Kopi Rebusta
Tanaman kopi robusta merupakan kopi terbaik saat ini yang withering banyak di gemari pencinta kopi di seluruh dunia.Banyak jenis kopi yang saat ini beredar,namun tidak semua kopi mampu memberikan kenikmatan tersendiri bagi pencintanya. 

Jenis tanaman kopi rubusta withering mudah untuk kita budidayakan baik di pekarangan rumah,perkebunan bahkan dalam pot sekalipun,sebab tanaman ini tidak membutuhkan beberapa Bahan yang di rasa cukup menyulitkan para petani,Maka ddari itu,untuk zaman sekarang ini,banyak petani yang beralih untuk membudiyakan jenis Kopi rebusta. 

1. Lahan Yang cocok untuk Menanam Kopi robusta. 

Lahan yang akan di gunakan untuk menanam kopi robusta tentunya akan menentukan kualitas kopi serta reprouksi yang akan di hasilkan.semakin tepat lahan yang di pilih,maka hasil ahir yang akan di dapat tentunya juga akan memuaskan. 

Hal inilah yang perlu di pertimbangkan bagi anda yang ingin memulai budiddaya kopi robusta.Daerah di perbukitan akan lebih bagus jika kita gunakan untuk menanam kopi robusta.Ph tanah yang withering bagus berkisar antara 4-6 yang bisa di sesuaikan dengan pemberian pupuk Organik untuk menyesuaikan kualitas tanah agar cocok untuk menanam kopi robusta. 

Sebaiknya di daerah tempat budidaya kopi rebusta di berikan pohon peneduh bisa berupa pohon sengon yang memiliki pertumbuhan lebih cepat.se;ain itu,daun dari pohon peneduh tersebut juga bisa di gunakan sebagai pupuk alami yang mampu memberikan unsur hara yang bagus untuk kebutuhan Tanaman kopi robusta. 

2. Suhu Withering Bagus Untuk Menanam Kopi Robusta

Suhu yang tepat juga akan membuat tanaman kopi tumbuh dengan sempurna.Suhu yang withering tepat adalah berkisar antara 23-35 cc .Maka dari itu,untuk menyesuaikan suhu di daerah sekitar tanaman pohon kopi robusta,maka perlu di siapkan pohon pelindung seperti pohon sengon,lamtoro dll. 

Akan lebih bagus dan tepat jika tanaman kopi robusta di budidayakan di derah dataran rendah dengan kapasitas hujan 2500 mm for each tahun.daerah tropis serta lembab juga bagus untuk kita tanami kopi robusta.selain itu,tanaman kopi juga membutuhkan berbagai jenis pupuk organik sebagai penyeimbang unsur hara dan sangat bagus jika kita budidayakan di bawah perlindungan pohon lain misal dibawah pohon segon. 

3. Memilih Bibit Kopi Robusta Berkualitas Super 

Keberhasilan dalam budidaya kopi rebusta akan di pengaruhi oleh bibit yang akan kita gunakan.Bibit yang bagus serta berkualitas,tentunya juga akan menghasilkan buah yang berlimpah.Begitu juga sebaliknya,pemilihan bibit yang jelek,hasil yang akan di peroleh nantinya kurang memuaskan. 

Kita bisa melakukan pembibitan sendiri atau bisa juga membeli bibit dari pembudidaya yang telah teruji kualitasnya.akan lebih bagus,jika bibit kopi tersebut bersertifikat dari dinas pertanian setempat.hal ini untuk memastikan,Jika bibit yang akan kita beli benar berasal dari bibit berkualitas unggul. 

Cara pembibitan kopi robusta bisa di lakukan dengan berbagai banyak cara,salah satunya dengan cara penyemaian dari biji,stek batang dan cangkok.Namun yang withering bagus dan cepat membuahkan hasil,jika pembibitan kopi robusta di hasilkan dengan cara cangkok. 

Selain hasil bibit lebih bagus,Ia akan lebih cepat berbuah jika kita bandingkan dengan cara pembibitan yang tergolong lebih banyak memerlukan banyak waktu dan tenaga.selain itu,proses perawatan kopi jika dari bibit tergolong lebih sulit dan memerlukan ketelitian dan kesabaran. 

4. Cara Menanam Bibit Kopi Robusta 

Setelah semua bahan yang di perlukan telah kita siapkan,seperti lahan,bibit kopi yang berkualitas unggul dan bahan lain yang mungkin akan di butuhkan,seperti pupuk. 

Jika bibit yang di gunakan berasal dari semai biji yang berasal dari Polybag,maka sebelum di tanam,buang plastik pembungkus,pangkas batang daun jika ada bibit yang memiliki batang daun banyak.Sisakan saja 2-3 batang daun supaya untuk memudahkan penguapan dan bibit cepat tumbuh,kususunya di bagian akar. 

Buat Lubang yang telah kita sesuaikan dengan ukuran polybag,misal 1 meter kali satu meter untuk setiap lubang,jangan lupa,sebelum Bibit di tanam sebaiknya taburi lubang menggunakan pupuk kompos selama kurang lebih 2 bulan.biarkan saya lubang terbuka. 

Satu Bulan sebelum bibit kita tanam,lubang galian tersebut kita taburi dengan belerang dan kapur dengan dosis 150 Gram for each lubang untuk masing-masing belerang dan kapur dolomite.selanjutnya,setengah bulan sebelum bibit kopi robusta kita tanam,berikan pupuk kompos ke dalam lubang galian yang akan kita gunakan,lalu biarkan saja hingga bibit siap untuk kita tanam.

Rabu, 08 Maret 2017

10.43

Macam - Macam Penyakit Pada Tanaman Kopi Dan Cara Pengendaliannya

Macam - Macam Penyakit Pada Tanaman Kopi Dan Cara Pengendaliannya
Macam - Macam Penyakit Pada Tanaman Kopi Dan Cara Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi
1. Penyakit Penting Tanaman Kopi 

a) Karat daun kopi 

Klasifikasi Hemileia vastatrix, Kingdom: Parasites, Division: Basidiomycota, Subdivision: Teliomycotina, Class: Urediniomycetes, Ordo : Uredinales, Variety: Hemileia, Species: H. Vastatrix. 

Penyebaran penyakit melalui 

uredospora yang dapat dibentuk sepanjang tahun. Perkembangan penyakit dipengaruhi oleh kelembaban. Spora yang telah matang dapat disebarkan oleh angin dan untuk perkecambahannya diperlukan tetesan air yang mengandung udara. 

Gejala tanaman terserang, daun yang sakit timbul bercak kuning kemudian berubah menjadi coklat. Permukaan bercak pada sisi bawah daun terdapat uredospora seperti tepung berwarna oranye atau jingga. Pada serangan berat pohon tampak kekuningan, daunnya gugur akhirnya pohon menjadi gundul. 

b) Penyakit Bercak daun kopi 

Klasifikasi Mycosphaerella coffeicola, Kingdom: Parasites, Phylum: Ascomycota, Class: Dothideomycetes, Subclass: Dothideomycetidae, Ordo: Capnodiales, Family: Mycosphaerellaceae, Variety: Mycosphaerella 

Species: M. Coffeicola. 

Penyakit ini disebabkan oleh jamur C. coffeicola yang dapat muncul di pembibitan sampai tanaman dewasa serta menyerang buah kopi. Daun yang sakit timbul bercak berwarna kuning yang tepinya dikelilingi corona (lingkaran) berwarna kuning. 

Penyakit ini umumnya dijumpai dipertanaman yang kurang mendapat pemeliharaan. Penyebaran penyakit dibantu oleh keadaan lingkungan yang lembab dan pola tanam yang kurang baik. Penyebaran penyakit melalui spora yang terbawa angin dan aliran air hujan serta alat-alat pertanian. 

Buah yang terserang timbul bercak berwarna coklat, biasanya pada sisi yang lebih banyak menerima cahaya matahari. Bercak ini membusuk dan dapat sampai ke biji sehingga menurunkan kualitas. 

c) Penyakit Jamur upas 

Klasfikasi Corticium salmonicolor, Kingdom: Growths, Phylum: Basidiomycota, Class: Basidiomycetes, Subclass: Agaricomycetidae, Arrange: Polyporales, Family: Corteceae, Sort: Cortecium, Species: C. salmonicolor. 

Jamur ini menyebar melalui tiupan angin atau percikan air. Keadaan lembab dan kurang sinar matahari sangat membantu perkembangan penyakit ini. 

Jamur C. salmonicolor dapat menyerang batang, cabang, raving dan buah kopi. Infeksi jamur ini pertama kali terjadi pada sisi bagian bawah cabang ataupun raving. Serangan dimulai dengan adanya benang-benang jamur tipis seperti sutera, berbentuk sarang laba. Selanjutnya pada bagian tersebut terjadi nekrosis kemudian membusuk sehingga warnanya menjadi coklat tua atau hitam. Nekrosis pada buah bermula dari pangkal buah disekitar tangkai, kemudian meluas keseluruh permukaan dan mencapai endosperma. 

d) Penyakit akar: coklat, hitam,putih 

Klasifikasi Phellinus noxius, Rosellinia bunodes, dan Rigidoporus microporus, Kingdom: Organisms Division: Basidiomycota Class: Agaricomycetes Arrange: Hymenochaetales Family: Hymenochaetaceae Sort: Phellinus spesies : Phellinus noxius. 

Kingdom: Organisms Phylum: Ascomycota Class: Sordariomycetes Subclass: Xylariomycetidae Arrange: Xylariales Family: Xylariaceae Sort: Rosellinia Species: R. Bunodes 

Kingdom: Organisms Phylum: Basidiomycota Class: Basidiomycetes Subclass: Agaricomycetidae Arrange: Polyporales Family: Meripilaceae Variety: Rigidoporus Species: R. microporus 

Gejala tanaman terserang warna daun hijau kekuningan, kusam, layu dan menggantung. Seluruh daun menguning kemudian layu secara serempak, akhirnya mengering di cabang. Gejala khas jamur akar coklat, terutama akar tunggang tertutup oleh kerak yang terdiri dari butir-butir tanah yang melekat kuat. Diantara butir-butir tanah tampak adanya anyaman benang jamur coklat kehitaman. kayu akar yang sakit membusuk, kering dan lunak. Gejala khas jamur akar hitam, pada pangkal batang dan permukaan kayu akar terdapat titik-titik hitam. Jamur akar putih pada permukaan akar terdapat benang jamur berwarna putih menjalar sepanjang akar dan pada ujungnya meluas seperti bulu. Penyebaran dan perkembangan penyakit lebih cepat pada tanah berpasir dan lembab. 

2. Pengendalian Penyakit Pada Tanaman Kopi

– Membongkar pohon terserang sampai keakarnya, lalu membakar (terutama pada penyakit Akar dan Jamur Upas ). Lubang bekas bongkaran di tabur Jamur Trichoderma 200 gr. 

– Pohon sehat disekitar pohon sakit dan pohon-pohon sisipan ditaburi Trichoderma 200 gr/pohon dan pupuk kandang/pupuk organik. Diulang setiap 3 bulan sampai areal tersebut bebas dari jamur. ( perlakuan Trichoderma ini untuk semua jenis penyakit pada tanaman kopi ) 

Apa itu Trichoderma ? 

Prinsip pengendalian dianjurkan adalah pengendalian secara ramah lingkungan, yaitu Penggunaan Agenhayati Antagonis terhadap Jamur-jamur patogen pembawa penyakit seperti diatas merupakan langkah yang sangat tepat. Salah satu agenhayati antagonis terhadap jamur-jamur patogen pembawa penyakit adalah Trichoderma. 

Trichoderma merupakan cendawan antagonis yang sangat berperan membantu mengatasi beberapa jenis penyakit pada tanaman seperti penyakit diatas. Dimana Cendawan Trichoderma ini dilaporkan sebagai bioFungisida karena Trichoderma akan berkompetisi dalam hal nutrisi dengan jamur lain dilapangan sehingga jamur-jamur patogen pembawa penyakit mati terinfeksi oleh jamur Trichoderma ini. 

Sisi lain Trichoderma juga dilaporkan sebagai bioDecomposer atau mikroba pengurai bahan organik menjadi kompos. Sehingga banyak kalangan petani memanfaatkan biang/isolat Trichoderma sebagai starter pengomposan pada pembuatan pupuk organik/kompos, seperti membuat kompos dari jerami dan serasah dedaunan. 

Dilapangan Trichoderma juga banyak berperan membantu pertumbuhan tanaman, dimana Trichoderma membantu mempercepat expositions penguraian unsur hara mikro dan makro didalam tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Selasa, 07 Maret 2017

23.19

Cara Memanen Tanaman Kopi Yang Baik Dan Benar

Cara Memanen Tanaman Kopi Yang Baik Dan Benar
Cara Memanen Tanaman Kopi Yang Baik Dan Benar
Tanaman Kopi Yang Siap Dipanen
1. Buah Kopi Siap Panen 

Cara memanen kopi yang baik dan benar adalah saat tanaman kopi sudah mulai berbuah dan berumur kurang lebih 2,5-3 tahun. namun untuk buah kopi yang dihasilkan pertama kali biasanya hanya sedikit. Buah yang dihasilkan banyak saat tanaman kopi usia 5 tahun. Sedangkan arabika memerlukan waktu 6-8 bulan. Jenis kopi lain seperti liberika bisa berbuah sepanjang tahun. 

Tingkat kematangan buah kopi tidak terjadi secara serentak. Sehingga compositions pemanenan memerlukan waktu yang lama. Musim panen kopi di Indonesia biasanya dimulai pada bulan Mei/Juni dan berakhir sekitar Agustus/September. Periode panen raya berlangsung 4-5 bulan dengan frekuensi pemetikan buah kopi bisa setiap 10-14 hari sekali. Ciri-ciri buah kopi yang telah matang bisa dilihat dari warna kulitnya. Buah kopi yang withering baik untuk dipanen adalah yang telah matang penuh, berwarna merah. Namun karena berbagai alasan, para petani sering memanen buah yang masih berwarna kuning bahkan hijau. 

Setiap tingkat kematangan menghasilkan karakteristik kopi yang berlainan. Berikut ini karakteristik buah kopi dilihat dari tingkat kematangannya: 

Warna hijau dan hijau kekuningan. Warna ini menandakan kondisi buah kopi masih muda. Apabila dipetik bijinya berwarna pucat keputihan dan keriput. Smell dan postur (body) yang dihasilkan masih sangat lemah. Buah seperti ini tidak disarankan untuk tidak dipetik. 

Warna kuning kemerahan, menunjukkan sudah mulai matang. Fragrance dan posturnya mulai terasa mantap. Bijinya berwarna keabu-abuan. Buah seperti ini sudah boleh untuk dipetik. 

Warna merah penuh, menunjukkan buah telah matang sempurna. Smell dan citarasanya telah terbentuk dengan mantap. Keadaan buah seperti ini merupakan kondisi withering baik untuk dipetik. 

Warna merah tua, menandakan buah sudah kelewat matang. Bijinya berwarna coklat dan kehitaman. Smell dan posturnya mulai menurun, terkadang mengeluarkan citarasa seperti bau tanah (gritty). Buah seperti ini harus sudah dipetik. 

Selain warna kulit, untuk menentukan kematangan buah kopi bisa diketahui dari kandungan senyawa gula yang terdapat pada daging buah. Kopi yang telah matang memiliki kandungan senyawa gula relatif tinggi pada daging buahnya. Pada buah yang telah matang, daging buah lunak dan berlendir serta terasa manis. 

2. Cara Memetik Buah Kopi 

Pada tanaman kopi arabika, buah kopi yang telah matang cenderung mudah rontok. Apabila dibiarkan jatuh ke tanah, buah tersebut akan menyerap bau-bauan di atas tanah yang bisa menurunkan mutu kopi. Sehingga dianjurkan untuk segera memetik buah kopi arabika begitu terlihat berwarna merah penuh. 

Buah kopi tidak dipanen serentak, compositions pemetikan dilakukan secara bertahap. Berikut ini beberapa cara pemetikan buah kopi: 

Pemetikan selektif. Pemetikan dilakukan hanya pada buah yang telah berwarna merah penuh atau telah matang sempurna. Sisanya dibiarkan untuk pemetikan selanjutnya. 

Pemetikan setengah selektif. Pemetikan dilakukan pada semua buah dalam satu dompol. Syaratnya dalam dompolan tersebut terdapat buah yang telah berwarna merah penuh. 

Pemetikan serentak atau petik racutan. Pemetikan dilakukan terhadap semua buah kopi dari semua dompolan, termasuk yang berwarna hijau dipetik habis. Biasanya pemetikan seperti ini dilakukan diakhir musim panen. 

Lelesan. Pemanenan dengan cara memungut buah kopi yang gugur berjatuhan di tanah karena sudah kelewat matang. 

Untuk menjaga produktivitas tanaman kopi, pemetikan harus dilakukan dengan cara yang benar. Cabut buah secara vertikal agar tidak merusak tangkai buah, sehingga akan tumbuh kembali buah pada tangkai tersebut. Memetik buah kopi dengan cara merampas tidak dianjurkan karena bisa merusak tangkai.

Sabtu, 04 Maret 2017

10.48

Cara Menanam Dan Merawat Tanaman Kopi Yang Baik Dan Benar

Cara Menanam Dan Merawat Tanaman Kopi Yang Baik Dan Benar

Cara Menanam Dan Merawat Tanaman Kopi Yang Baik Dan Benar
Tanaman Kopi
Cara menanam dan merawat tanaman kopi yang baik dan benar merupakan suatu usaha yang harus di lakukan oleh setiap petani, khususnya petani kopi pemula yang akan bergelut di dunia pertanian tanaman kopi. Cara menanam dan merawat tanaman kopi yang baik dan benar agar tanaman kopi dapat tumbuh dan berbuah secara optimal. Nah, untuk melakukan cara menanam dan merawat tanaman kopi yang baik dan benar ada beberapa hal yang harus kita ketahui seperti mengetahui iklim atau syarat hidup kopi, bibit yang baik, perawatann dan lain sebagainya. Perlu kita ketahui, secara teknis pertumbuhan dan produksi kopi sangat di pengaruhi oleh cuaca dan keadaan tanah. Selain itu juga perawatan seperti perempelan pemupukan dan lain sebagainya juga harus kita terapkan. Dalam Cara menanam dan merawat tanaman kopi yang baik dan benar kita harus memperhatikan daerah yang akan kita tanami kopi, sebab syarat hidup untuk menanam kopi sangat berbeda - beda tergantung jenis atau varietasnya.

Melakukan budidaya tanaman kopi bisa menjadi alternatif pilihan bagi kita yang ingin memulai usaha baru dalam bidang kopi. Komoditas tanaman kopi di pasaran dunia tidak akan pernah mati, hal ini disebabkan tanaman kopi termasuk salah satu minuman yang setiap hari diminum oleh banyak orang diseluruh penjuru dunia. Apalagi sekarang ini sudah terungkap bahwa mengkonsumsi kopi dengan dosis yang tepat sangat baik untuk kesehatan pada tubuh. Harum aroma kopi dengan cita rasanya yang menawan hati telah membawa minuman yang satu ini menjadi minuman klasik yang bahkan semakin banyak digemari oleh semua kalangan. Dengan secangkir kopi, mata yang lelah pun beranjak merasa segar kembali, dan bisa juga menyegarkan pikiran anda. Dalam membudidayakan tanaman kopi tidak membutuhkan lahan yang luas, karena dengan lahan yang sempit pun kamu bisa menanam kopi dengan baik dan benar. Cara menanam dan merawat tanaman kopi yang baik dan benar termasuk pula kegiatan menyiapkan lahan. Bersihkanlah lahan dari gangguan segala macam tanaman gulma seperti rumput dan semak semak agar tanah menjadi lebih subur.

1. Cara Menanam Tanaman Kopi Agar Cepat Berbuah 

Kopi merupakan komoditas perkebunan yang withering banyak diperdagangkan. Pusat-pusat budidaya kopi ada di Amerika Latin, Amerika Tengah, Asia-pasifik dan Afrika. Sedangkan konsumen kopi terbesar ada di negara-negara Eropa dan Amerika Utara. Wajar bila komoditas ini sangat aktif diperdagangkan. Kopi merupakan tanaman tahunan yang bisa mencapai umur produktif selama 20 tahun. Untuk memulai usaha budidaya kopi, pilihlah jenis tanaman kopi dengan cermat. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya kopi diantranya jenis tanaman, teknik budidaya, penanganan pasca panen dan Pemasaran produk akhir. Tanaman kopi sangat banyak jenisnya, bisa mencapai ribuan. Namun yang banyak dibudidayakan hanya empat jenis saja yakni arabika, robusta, liberika dan excelsa. Masing-masing jenis tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda. 

Langkah awal cara menanam dan merawat tanaman kopi adalah memilih jenis kopi yang nantinya akan ditanam. Ada banyak jenis kopi yang bisa dipilih untuk ditanam. Namun, ada dua yang sering ditanam oleh para petani kopi di Indonesia, yaitu kopi jenis arabika dan kopi robusta. Kedua jenis kopi ini memang lebih mudah ditanam dibandingkan dengan kopi jenis lainnya. Setelah menemukan jenis kopi yang akan ditanam, maka langkah selanjutnya dalam cara tanam kopi adalah melakukan pemilihan bibit yang berkualitas unggul. 

Memilih jenis tanaman untuk budidaya kopi, harus disesuaikan dengan tempat atau lokasi lahan. Lokasi lahan yang terletak di ketinggian lebih dari 800 meter dpl cocok untuk ditanami arabika. Sedangkan dari ketinggian 400-800 meter bisa ditanami robusta. Budidaya kopi didataran rendah bisa mempertimbangkan jenis liberika atau excelsa. Selain dari sisi teknis budidaya, hal yang patut dipertimbangkan adalah harga jual produk akhir. Kopi arabika cenderung dihargai lebih tinggi dari jenis lainnya. Namun robusta memiliki produktivitas yang withering tinggi. 

2. Persiapan Bibit Budidaya Tanaman Kopi 

Setelah memutuskan budidaya kopi yang cocok, langkah selanjutnya adalah mencari bibit yang unggul, menyiapkan lahan dan pohon peneduh. Informasi mengenai bibit unggul untuk budidaya kopi bisa ditanyakan ke Puslit Kopi dan Kakao atau toko bibit terpercaya. Sementara itu, pohon peneduh harus sudah disiapkan setidaknya 2 tahun sebelum budidaya kopi dilaksanakan. Untuk budidaya kopi arabika sumber tanaman yang digunakan adalah varietas. Contohnya adalah varietas S 795, USDA 762, Kartika-1 dan Kartika-2. Sedangkan untuk budidaya kopi robusta sumber tanaman yang digunakan dalah klon. 

Contohnya klon BP 42 atau BP 358. Perbanyakan bibit pohon kopi bisa didapatkan dengan teknik generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif dari biji biasanya digunakan untuk budidaya kopi arabika, sedangkan kopi robusta lebih sering menggunakan perbanyakan vegetatif dengan setek. Masing-masing metode perbanyakan bibit mempunyai keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri. Lebih detailnya silahkan baca artikel terdahulu tentang perbanyakan bibit kopi dengan biji dan perbanyakan bibit kopi dengan setek. 

3. Persiapan Lahan Dan Pohon Peneduh Untuk Tanaman Kopi

Setelah menemukan bibit yang unggul maka langkah selanjutnya dalam budidaya tanaman kopi adalah menyiapkan lahan yang akan ditanami kopi. Seperti yang sudah disebutkan, lahan yang digunakan untuk menanam kopi tidak perlu terlalu luas karena kopi bisa ditanam dengan lahan yang sempit. Tahap persiapan lahan ini dimulai dengan menyiapkan pohon untuk peneduh tanaman kopi. Cara menanam kopi bisa anda lakukan dimana saja baik itu di dataran tinggi atau rendah tergantung dari jenis kopi yang akan anda tanam. Sama seperti jenis tanaman lain, kopi juga membutuhkan lahan yang memiliki tanah yang gembur dan kaya akan unsur organik. Siapkan lahan yang memiliki persyaratan tersebut agar pertumbuhan kopi dapat tumbuh secara ideal. Agar kesuburan pada lahan bertambah sebaiknya berikan pupuk organik dan penyuburan tanah di territory lahan tanam. 

Untuk menanam kopi robusta akan tumbuh dengan baik dengan lahan tanah yang memiliki tingkat keasaman atau PH di angka 4,5 – 6,5 sedangankan untuk menanam kopi arabika memiliki keasaman tanah mencapai angka PH 5 – 6,5. Kemudian cara menanam kopi harus melakukan persiapan pohon peneduh. Pohon peneduh ini berfungsi untuk mengatur Intensitas cahaya yang masuk sebab tanaman kopi merupakan tanaman kopi termasuk tanaman yang menghendaki intesitas cahaya matahari tidak penuh. 

Umumnya jenis pohon peneduh yang bisa digunakan adalah pohon dadap, sengon dan lantoro. Untuk pohon sengon harus ditanam 4 tahun sebelum bibit kopi di tanam, sedangkan untuk pohon dadap dan lantoro bisa lebih cepat yaitu 2 tahun sebelum bibit kopi di tanam. Untuk perawatan pohon peneduh juga di perlukan pemupukan, pemangkasan dan penjarangan. Pohon peneduh ini sangat dibutuhkan untuk menghalau sinar matahari yang berlebihan mengenai tanaman kopi. Hal ini disebabkan kopi tidak membutuhkan terlalu banyak sinar matahari. Seperti tanaman hias yang tidak membutuhkan banyak sinar matahari. 

4. Cara Penanaman Bibit Tanaman Kopi 

Apabila lahan, pohon peneduh dan bibit sudah siap, langkah selanjutnya adalah memindahkan bibit dari polybag ke lubang tanam di areal kebun. Jarak tanam budidaya kopi yang dianjurkan adalah 2,75×2,75 meter untuk robusta dan 2,5×2,5 meter untuk arabika. Jarak tanam ini divariasikan dengan ketinggian lahan. Semakin tinggi lahan semakin jarang dan semakin rendah semakin rapat jarak tanamnya. 

Buat lubang tanam dengan ukuran 60x60x60 cm, pembuatan lubang ini dilakukan 3-6 bulan sebelum penanaman. Saat penggali lubang tanam pisahkan tanah galian bagian atas dan tanah galian bagian bawah. Biarkan lubang tanam tersebut terbuka. Dua bulan sebelum penanaman campurkan 200 gram belerang dan 200 gram kapur dengan tanah galian bagian bawah. Kemudian masukkan kedalam lubang tanam. Sekitar 1 bulan sebelum bibit ditanam campurkan 20 kg pupuk kompos dengan tanah galian atas, kemudian masukkan ke lubang tanam. 

Kini bibit kopi siap ditanam dalam lubang tanam. Sebelumnya daddies daun yang terdapat pada bibit hingga tersisa ⅓ bagian untuk mengurangi penguapan. Keluarkan bibit kopi dari polybag, kemudian gali sedikit lubang tanam yang telah dipersiapkan. Kedalaman galian menyesuaikan dengan panjang akar. Bagi bibit yang memiliki akar tunjang usahakan agar akar tanaman tegak lurus. Tutup lubang tanam agar tanaman berdiri kokoh, bila diperlukan beri ajir untuk menopang tanaman agar tidak roboh. 

5. Cara Merawat Tanaman Kopi 

Langkah yang diperlukan untuk pemeliharaan budidaya kopi adalah penyulaman, pemupukan pemangkasan dan penyiangan. Cara peyulaman adalah setelah bibi ditanam di areal kebun, periksa pertumbuhan bibit tersebut setidaknya seminggu dua kali. Setelah bibit berumur 1-6 bulan periksa sedikitnya satu bulan sekali. Selama periode pemeriksaan tersebut, bila ada kematian pada pohon kopi segera lakukan penyulaman. Penyulaman dilakukan dengan bibit yang sama. Lakukan perawatan yang lebih instensif agar tanaman penyulam bisa menyamai pertumbuhan pohon lainnya. Sedangkan pemberian pupuk untuk budidaya kopi bisa menggunakan pupuk organik atau pupuk buatan. Pupuk organik bisa didapatkan dari bahan-bahan sekitar kebun seperti sisa-sisa hijauan dari pohon pelindung atau kulit buah kopi sisa pengupasan kemudian dibuat menjadi kompos. Kebutuhan pupuk untuk setiap tanaman sekitar 20 kg dan diberikan sekitar 1-2 tahun sekali. 

Cara memberikan pupuk dengan membuat lubang pupuk yang mengitari tanaman. Kemudian masukkan kompos kedalam lubang pupuk tersebut. Bisa juga dicampurkan pupuk buatan kedalam kompos. Untuk tanah yang asam dengan pH dibawah 4,5 pemberian pupuk dicampur dengan setengah kilogram kapur. Pemerian kapur dilakukan 2-4 tahun sekali. Untuk memperkaya bahan organik areal perkebunan bisa ditanami dengan tanaman penutup tanah. Tanaman yang biasa dijadikan penutup tanah dalam budidaya kopi diantaranya bunguk (Mucuna munanease) dan kakacangan (Arachis pintol). Tanaman penutup tanah berfungsi sebagai pelindung dan penyubur tanah, selain itu hijauannya bisa dijadikan sumber pupuk organik. 

Dalam perawatan tanaman buah kopi adalah pemangkasan tanaman kopi. Terdapat dua tipe pemangkasan dalam budidaya kopi, yaitu pemangkasan berbatang tunggal dan pemangkasan berbatang ganda. Pemangkasan berbatang tunggal lebih cocok untuk jenis tanaman kopi yang mempunyai banyak cabang sekunder semisal arabika. Pemangkasan ganda lebih banyak diaplikasikan diperkebunan rakyat yang menanam robusta. Pemangkasan ini lebih sesuai pada perkebunan di daerah dataran rendah dan basah. Berdasarkan tujuannya, pemangkasan dalam budidaya kopi dibagi menjadi tiga macam yaitu, pemangkasan pembentukan, bertujuan membentuk kerangka tanaman seperti bentuk tajuk, tinggi tanaman dan tipe percabangan. Selanjutnya adalah pemangkasan produksi dan pemangkasan peremajaan.

Jumat, 03 Maret 2017

13.10

Tanaman Kopi

Tanaman Kopi

1. Pengertian Tanaman Kopi

Tanaman Kopi
Tanaman Kopi
Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa Arab: قهوة‎ qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda.[butuh rujukan] Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.

Kopi adalah minuman hasil seduhan dari biji kopi yang sudah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi juga merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan oleh lebih dari 50 negara. Ada dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum didunia yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea Arabica).

Proses kopi sebelum dapat diminum harus melalui proses panjang yaitu dari pemanenan biji kopi yang telah matang baik dengan cara mesin maupun dengan cara manual yaitu dengan tangan, kemudian dilakukan pemprosesan biji kopi dan pengeringan, sebelum menjadi kopi gelondong. Proses selanjutnya yaitu penyangraian dengan tingkat derajat yang bervariasi - variasi. Setelah penyangraian biji kopi digiling atau dihaluskan menjadi bubuk kopi sebelum kopi dapat kita minum.

Sejarah mencatat bahwa kopi ditemukan sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang silam. Kopi kemudian terus berkembang sampai saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).

2. Sejarah Singkat Tanaman Kopi

Penemuan biji kopi dimulai sekitar era tahun 800 SM, ada juga pendapat lain mengatakan 850 M. Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi pada tubuh. Penemuan kopi ini sendiri terjadi secara tidak sengaja, ketika penggembala bernama Khalid seorang Abyssinia mengamati kawanan kambing gembalaannya yang tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam, setelah memakan sejenis buah beri. Khalid pun mencoba memasak dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara di tanah Afrika, namun metode penyajiannya masih menggunakan metode konvensional. Barulah beberapa ratus tahun setelah itu, biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan metode penyajian yang lebih maju.

3. Penyebaran Tanaman Kopi di Arab

Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika pada saat itu, tidak hanya memasak biji kopi saja, tetapi juga direbus untuk diambil sari - sarinya. Pada abad ke-13, umat Muslim banyak mengonsumsi kopi sebagai minuman penambah energi saat beribadah pada malam hari. Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania, dan India.

Pada masa itu, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara memasak dan mengeringkannya terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan budidaya tanaman kopi tidak memungkinkan bagi negara – negara lainnya. Barulah pada tahun 1600-an, seorang peziarah India bernama Baba Budan berhasil membawa biji kopi fertil keluar dari Mekah dan menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab.

4. Tanaman Kopi Mencapai Pasar Eropa

Biji kopi masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang saudagar dari Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki, namun jumlah ini tidaklah mencukupi kebutuhan pasar. Oleh kerena itu, bangsa Eropa mulai membudidayakan tanaman kopi ini. Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakan tanaman kopi pada tahun 1616. Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran. Pada saat itu, Indonesia masih merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.

5. Tanaman Kopi Mencapai Martinik, Prancis

Sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan pohon kopi dari bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Kebun Botani Royal Paris, Jardin des Plantes. Pada waktu yang sama, serorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di Clieu ingin membawa sebagian dari tanaman kopi tersebut untuk dibawa ke Martinique. Akan tetapi, hal tersebut ditolak oleh raja Louis XIV dan sebagai balasannya, ia memimpin sejumlah pasukan untuk menyelinap masuk ke dalam Jardin des Plantes untuk mencuri tanaman kopi tersebut.

Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke Martinik merupakan suatu pencapaian yang sangat besar sekali. Hal ini dikarenakan budidaya tanaman kopi di sana cukup baik. Hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat kurang lebih 18 juta pohon kopi dengan varietas yang sangat beragam. Progeni inilah yang menjadi salah satu sumber dari kekayaan jenis kopi yang di dunia.

6. Bunga Kopi Untuk Negara Brasil

Pada tahun 1727, pemerintah Brasil berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di negaranya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan harga yang sangat tinggi dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit atau orang – orang kaya saja. Oleh karena itu, pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis dan membawa pulang beberapa bibit kopi. Perkebunan kopi di Perancis memiliki penjagaan yang sangat ketat sehingga hal tersebut tidak memungkinkan. Palheta pun mencari jalan lain dengan cara mendekati istri gubernur. Sebagai hasil kerja kerasnya, ia membawa pulang sebuah buket berisi banyak biji kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam. Dari biji - biji inilah bangsa Brasil berhasil membudidayakan tanaman kopi dalam skala yang sangat besar sehingga bisa dikonsumsi oleh semua orang.

Kamis, 02 Maret 2017

11.15

Kelebihan dan Kekurangan Mengkosumsi Minyak Kelapa Sawit Bagi Kesehatan

Kelebihan dan Kekurangan Mengkosumsi Minyak Kelapa Sawit Bagi Kesehatan

Kelebihan dan Kekurangan Mengkosumsi Minyak Kelapa Sawit Bagi Kesehatan
Minyak Kelapa Sawit
Minyak Kelapa Sawit sepertinya memang tidak bisa hilang dari dapur masyarakat Indonesia. Minyak Kelapa Sawit ini memiliki Kelebihan dan Kekurangan yang perlu Anda ketahui.

Di Indonesia, minyak kelapa sawit biasanya digunakan untuk menggoreng makanan. Tidak hanya untuk urusan masak-memasak saja, minyak yang diperoleh dari buah pohon kelapa sawit ini juga dimanfaatkan dalam bidang industri, seperti untuk pembuatan kosmetik, sabun, pasta gigi, lilin, pelumas, dan tinta. Ternyata, minyak Kelapa Sawit yang sering kali disebut sebagai minyak sayur ini mengandung lemak jenuh dan tak jenuh, vitamin E, beta-karoten, serta diduga juga memiliki efek antioksidan.

A. Kelebihan Mengkonsumsi Minyak Kelapa Sawit :

Minyak kelapa sawit tidak hanya bermanfaat untuk goreng-menggoreng saja. Ada pula beberapa khasiat lain dari minyak kelapa sawit yang harus anda ketahui, meski kebenarannya masih harus dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut.

1. Mengatasi kekurangan vitamin A pada tubuh

Menurut beberapa bukti, dapat sisimpulkan bahwa menambahkan minyak kelapa sawit ke dalam makanan anak-anak dan ibu hamil diduga dapat mengurangi risiko kekurangan vitamin A. Namun ada pula dosisnya, yaitu 2 sendok makan per hari untuk anak-anak yang umurnya kurang dari 5 tahun, 3 sendok makan per hari untuk orang dewasa dan anak-anak yang usianya di atas 5 tahun, dan 4 sendok makan per hari untuk ibu hamil atau wanita hamil.

2. Memberikan Perlindungan pada otak

Dalam sebuah studi, peneliti menemukan menemukan kesimpulan bahwa tocotrienol (jenis vitamin E yang ditemukan secara alami dalam minyak kepala sawit), diduga dapat melindungi otak dari perkembangan lesi pulpa alba (lesi materi putih) dan kelainan yang terlihat atau terdeteksi pada tes pencitraan otak. Lesi pulpa alba dianggap sebagai manifestasi penyakit pembuluh darah serebral (otak), sebagai gambaran berbagai derajat penuaan saraf dan kerusakan jaringan otak. Terlihatnya lesi pulpa alba dalam suatu tes otak sering kali menjadi pertanda bahwa meningkatnya risiko stroke, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson pada seseorang.

B. Kekurangan minyak kelapa sawit

Ada kelebihan maka akan ada pula kekurangannya. Walaupun katanya minyak kelapa sawit memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh, tapi minyak kelapa sawit juga sering kali diduga menjadi biang kerok munculnya kolesterol dalam darah dan penyakit lain.

1. Memicu Penyakit jantung

Minyak kelapa sawit yang tinggi akan lemak jenuh dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dapat menaikkan kadar kolesterol dalam darah kita. Terlalu banyak kolesterol jahat LDL, maka dapat menyebabkan penumpukan lemak di arteri. Akibatnya, aliran darah ke jantung dan otak akan terhambat, sehingga akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Menurut salah satu penelitian disebutkan bahwa peningkatan mengkonsumsi minyak kelapa sawit di negara-negara berkembang ada kaitannya dengan tingkat kematian akibat penyakit jantung koroner. Selain itu, menurut penelitian yang lainnya, mengganti minyak kelapa sawit dengan minyak sayur polyunsaturated nonhydrogenated diduga akan bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung.

Oleh karena itu, kita sangat dianjurkan untuk menghindari atau membatasi pemakaian dan konsumsi sumber lemak dari minyak kelapa sawit, yang dianjurkan hanya sekitar 7% lemak jenuh dari total kalori harian yang boleh masuk ke dalam tubuh kita atau kurang dari 14 gram lemak jenuh tiap 2.000 kalori per hari.

2. Memiliki Racun

Akrolein adalah produk beracun dan berbau busuk hasil pemecahan dari minyak kelapa sawit. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa minyak kelapa sawit yang sudah pernah digoreng maka akan mengandung akrolein, walaupun jumlahnya tidak sebanyak pada minyak biji bunga matahari.

Jadi, agar jantung kita tetap sehat, mari kita mulai mengurangi dan membatasi pemakaian minyak kelapa sawit pada kehidupan sehari-hari kita.

Rabu, 01 Maret 2017

11.04

Cara Membuat Pupuk Cair Organik Dari Sabut Kelapa Sawit

Cara Membuat Pupuk Cair Organik Dari Sabut Kelapa Sawit

Cara Membuat Pupuk Cair Organik Dari Sabut Kelapa Sawit
Sabut Kelapa Sawit
Nah, sekarang kita akan Membuat Pupuk Cair Organik Dari Sabut Kelapa Sawit, Bagaimana Cara Membuat Pupuk Cair Organik Dari Sabut Kelapa Sawit? Dalam industri pengolahan Kelapa Sawit, sabut seringkali diabaikan begitu saja, sehingga menjadi sampah yang tak berguna. Faktanya sabut ini bisa kita dibuat sebagai sumber hara kalium organik dengan mengolahnya menjadi pupuk cair organik. Dengan begini, industri pun akan lebih ramah lingkungan.

Kelebihan dari pupuk organik ini adalah mampu menyuburkan media tanam Kelapa Sawit tanpa merusak karakteristiknya. Hal ini dikarenakan pupuk organik sama sekali tidak mengandung bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan disekitar kita. Bahkan dengan membuat Pupuk Organik Cair itu sendiri, anggaran untuk pengadaan pupuk bisa kita hemat semaksimal mungkin.

Berikut ini adalah panduan cara pembuatan Pupuk Cair Organik !!!

1. Bahan-bahan yang kita dibutuhkan :
  • 1 kg sabut kelapa sawit yang kering
  • 100 gram gula merah
  • 100 ml EM4
  • 10 liter air
2. Alat-alat yang akan kita gunakan :
  • Wadah berupa ember, tong, atau jerigen
  • Parang atau golok
3. Langkah-langkah dalam pembuatan Pupuk Organik Cair :
  • Potonglah sabut kelapa sawit dengan cara mencincangnya menggunakan parang/golok hingga ukurannya berubah menjadi kecil atau menjadi halus.
  • Masukkan potongan-potongan sabut kelapa sawit yang telah di cincang tersebut ke dalam wadah yang sudah disediakan. Untuk hasil yang lebih baik, sebaiknya kita menggunakan wadah jerigen daripada ember atau tong sehingga wadah tersebut bisa ditutup dengan rapat.
  • Pada wadah yang terpisah, campurkanlah air dan gula merah dan aduk hingga tercampur merata. Kemudian tambahkan EM4 ke dalamnya campuran tersebut. Sekali lagi Jangan lupa untuk mengaduknya supaya campuran – campuran yang di campur tadi merata.
  • Setelah larutan tersebut jadi, kita bisa menuangkannya ke dalam jerigen yang telah berisi potongan-potongan sabut kelapa sawit yang telah kita cincang sebelumnya tadi. Aduk sebentar saja secara perlahan. Setelah itu kita pasang penutup pada jerigen atau wadah tersebut.
  • Untuk hasil yang lebih maksimal sebaiknya simpanlah jerigen tersebut di tempat yang aman dan terhindar dari terik matahari secara langsung. Selama proses fermentasi berlangsung, kita harus membuka penutup jerigen selama 1-3 menit/hari untuk membuang gas yang terjebak di dalamnya, kalau kita tidak melakukannya maka jerigen atau wadah tempat kita membuat puput organik cair tadi akan meledak, karena gas yang ada didalamnya terlalu banyak. Untuk menghasilkan Pupuk Organik Cair yang berkualitas terbaik, lakukanlah proses fermentasi ini selama 2 minggu.
Pupuk cair organik yang telah dihasilkan dari sabut kelapa sawit ini bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman. Sebelum dipakai, pupuk ini perlu dicampur terlebih dahulu dengan air bersih dengan memakai perbandingan 1:3. Semprotkan campuran tersebut dengan dosis sebanyak 250 ml/tanaman. Pemupukan hanya dilakukan setiap seminggu sekali.

Sementara itu untuk penggunaan pada daun tanaman, kita harus mencampurkan Pupuk Organik Cair ini dan air dengan perbandingan 1:5 sebelum digunakan. Siramkan hasil pencampuran tadi tepat pada permukaan daun tanaman yang akan kita beri pupuk organik cair. Pemupukan ini juga hanya kita lakukan setiap seminggu sekali supaya tanaman bisa tumbuh subur.