Kelapa Sawit
09.05
Keuntungan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit
Keuntungan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit
Perkebunan Kelapa Sawit |
Tapi, tahukah kita, sebelum minyak sawit mendominasi pasar, minyak kelapa telah banyak dimanfaatkan sebagai minyak goreng dan industri pangan lainnya. Bahkan pada tahun 1970-an, pengguanaan minyak kelapa tengah berada pada zaman keemasannya. Sayangnya produksi minyak kelapa yang cenderung menurun selama kurun waktu 20 tahun terakhir ini mendorong diberlakukannya subtitusi dengan minyak Kelapa Sawit yang produktifitasnya relatif selalu menanjak atau naik. Masalah baru muncul ketika peningkatan volume produksi minyak sawit tidak diiringi dengan kenaikan nilainya sebagai akibat dari fluktuasi harga secara global.
Walaupun begitu, bisnis Kelapa Sawit ini selalu menawarkan keuntungan yang tidak sedikit. Jadi, apa sajakah Keuntungan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit tersebut?
1. Laba Yang Didapat Bisa Sampai Tiga Kali Lipat
Sudah menjadi rahasia umum kalau laba dari bisnis sawit sangatlah besar. Rata-rata biaya produksi kelapa sawit sebesar Rp 500/kg, sedangkan nilai jual TBS (Tkitan Buah Segar) sekitar Rp 1597/kg. Jadi nilai keuntungan yang ditawarkan adalah Rp 1500/kg, berlaku pula pada kelipatannya. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa Keuntungan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit mencapai tiga kali lipat bahkan lebih jikalau harga TBS mengalami kenaikan.
2. Modal Yang Kita Investasikan Cepat Balik
Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk kita membuka lahan kelapa sawit kurang lebih sebanyak Rp30 juta/hektar. Biaya tersebut belum termasuk ongkos penanaman dan perawatan pohon sawit. Selama masa tanaman belum menghasilkan, para investor memang dituntut untuk menyediakan dana segar yang cukup banyak. Namun semua biaya tersebut mulai akan kembali pada saat tanaman sudah menghasilkan dan bisa dipenen. Pada umumnya, modal yang kita investasikan akan balik selama 4 tahun setelah masa panen yang pertama kali. Kabar baiknya lagi, pohon Kelapa Sawit umunya akan terus menghasilkan TBS hingga 25 tahun mendatang.
3. Rentang Harganya Kelapa Sawit Besifat Stabil
Apabila kita memperhatikan harga kelapa sawit, Trend nya cenderung bersifat stabil sejak tahun 2011 lalu. Dimulai dari harga Rp 1300/kg, lalu Rp 1600/kg, dan kini Rp 1395/kg. Perlu diketahui, minyak Kelapa Sawit bersaing begitu sengit dengan minyak kedelai di pasar global. Tetapi Kita tidak perlu terlalu khawatir sebab tingkat produktifitas kedelai masih rendah.
4. Dilakukan Oleh Pekerja
Kita sebagai pemilik kebun Kelapa Sawit, kita tidak perlu repot-repot mengurus lahan tersebut sendirian. Hal ini dikarenakan keuntungan yang bakal kita terima dari lahan tersebut akan lebih dari cukup untuk membiayai para pekerja itu nantinya. Jadi bisa dibilang bahwa berbisnis Kelapa Sawit ini termasuk passive income, di mana kita akan selalu mendapatkan penghasilan tanpa harus bersusah payah mengelolahnya.
5. Harga Lahan Kelapa Sawit Selalu Naik
Selain menjual TBS (tkitan buah segar) yang diproduksi oleh lahan sawit yang kita miliki, berbisnis di sektor ini juga bisa dilakukan dengan berjualbeli lahan. Kenyatannya harga lahan kelapa sawit ini selalu mengalami kenaikan drastis di setiap tahunnya. Kalaupun berkurang, tingkat penurunan harga tersebut tidak terlalu signifikan dan jarang sekali terjadi. Harga suatu lahan kelapa sawit umumnya sangat dipengaruhi oleh kualitas tanaman-tanaman Kelapa Sawit yang tumbuh di dalamnya.