Informasi Pertanian, Perkebunan Kelapa Sawit, Karet, Tanaman Buah

Post Top Ad

Post Top Ad

Selasa, 28 Februari 2017

09.05

Keuntungan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit

Keuntungan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit

Keuntungan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit
Perkebunan Kelapa Sawit
Apa saja Keuntungan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit yang bisa kita dapatkan? Seiring dengan meningkatnya harga komoditas kelapa sawit, daya tarik masyarakat terhadap bisnis tanaman Kelapa Sawit semakin bertambah besar. Terlebih lagi pada sektor perekonomian di Indonesia sangat dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan minyak dari Kelapa Sawit. Bagi pemerintah, banyaknya lahan Kelapa Sawit diharapkan dapat menjaga tingkat kestabilan harga minyak nabati, sumber devisa negara, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Tapi, tahukah kita, sebelum minyak sawit mendominasi pasar, minyak kelapa telah banyak dimanfaatkan sebagai minyak goreng dan industri pangan lainnya. Bahkan pada tahun 1970-an, pengguanaan minyak kelapa tengah berada pada zaman keemasannya. Sayangnya produksi minyak kelapa yang cenderung menurun selama kurun waktu 20 tahun terakhir ini mendorong diberlakukannya subtitusi dengan minyak Kelapa Sawit yang produktifitasnya relatif selalu menanjak atau naik. Masalah baru muncul ketika peningkatan volume produksi minyak sawit tidak diiringi dengan kenaikan nilainya sebagai akibat dari fluktuasi harga secara global.

Walaupun begitu, bisnis Kelapa Sawit ini selalu menawarkan keuntungan yang tidak sedikit. Jadi, apa sajakah Keuntungan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit tersebut?

1. Laba Yang Didapat Bisa Sampai Tiga Kali Lipat

Sudah menjadi rahasia umum kalau laba dari bisnis sawit sangatlah besar. Rata-rata biaya produksi kelapa sawit sebesar Rp 500/kg, sedangkan nilai jual TBS (Tkitan Buah Segar) sekitar Rp 1597/kg. Jadi nilai keuntungan yang ditawarkan adalah Rp 1500/kg, berlaku pula pada kelipatannya. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa Keuntungan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit mencapai tiga kali lipat bahkan lebih jikalau harga TBS mengalami kenaikan.

2. Modal Yang Kita Investasikan Cepat Balik

Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk kita membuka lahan kelapa sawit kurang lebih sebanyak Rp30 juta/hektar. Biaya tersebut belum termasuk ongkos penanaman dan perawatan pohon sawit. Selama masa tanaman belum menghasilkan, para investor memang dituntut untuk menyediakan dana segar yang cukup banyak. Namun semua biaya tersebut mulai akan kembali pada saat tanaman sudah menghasilkan dan bisa dipenen. Pada umumnya, modal yang kita investasikan akan balik selama 4 tahun setelah masa panen yang pertama kali. Kabar baiknya lagi, pohon Kelapa Sawit umunya akan terus menghasilkan TBS hingga 25 tahun mendatang.

3. Rentang Harganya Kelapa Sawit Besifat Stabil

Apabila kita memperhatikan harga kelapa sawit, Trend nya cenderung bersifat stabil sejak tahun 2011 lalu. Dimulai dari harga Rp 1300/kg, lalu Rp 1600/kg, dan kini Rp 1395/kg. Perlu diketahui, minyak Kelapa Sawit bersaing begitu sengit dengan minyak kedelai di pasar global. Tetapi Kita tidak perlu terlalu khawatir sebab tingkat produktifitas kedelai masih rendah.

4. Dilakukan Oleh Pekerja

Kita sebagai pemilik kebun Kelapa Sawit, kita tidak perlu repot-repot mengurus lahan tersebut sendirian. Hal ini dikarenakan keuntungan yang bakal kita terima dari lahan tersebut akan lebih dari cukup untuk membiayai para pekerja itu nantinya. Jadi bisa dibilang bahwa berbisnis Kelapa Sawit ini termasuk passive income, di mana kita akan selalu mendapatkan penghasilan tanpa harus bersusah payah mengelolahnya.

5. Harga Lahan Kelapa Sawit Selalu Naik

Selain menjual TBS (tkitan buah segar) yang diproduksi oleh lahan sawit yang kita miliki, berbisnis di sektor ini juga bisa dilakukan dengan berjualbeli lahan. Kenyatannya harga lahan kelapa sawit ini selalu mengalami kenaikan drastis di setiap tahunnya. Kalaupun berkurang, tingkat penurunan harga tersebut tidak terlalu signifikan dan jarang sekali terjadi. Harga suatu lahan kelapa sawit umumnya sangat dipengaruhi oleh kualitas tanaman-tanaman Kelapa Sawit yang tumbuh di dalamnya.

Senin, 27 Februari 2017

13.46

tips menanam tanaman buah strawberry dalam pot - tabulampot

Tips menanam tanaman buah strawberry dalam pot - tabulampot

tips menanam tanaman buah strawberry dalam pot - tabulampot
tanaman strawberry dalam pot image by wikimedia.org
dari berbagai macam tanaman buah dalam pot, jenis tanaman strawberrry ini merupakan salah satu tanaman yang digemari oleh sebagian orang, pasalnya tanaman ini termasuk yang cepat berbuah. strawberry juga merupakan tanaman yang banyak dikenal di belahan bumi ini. strawberry idealnya tumbuh pada dataran tinggi yang memiliki curah hujan sedang dengan suhu udara sekitar 17 sampai 22 derajat celcius.

untuk menenam strawberry tidak membutuhkan tanah yang luas, pekarangan rumahpun bisa anda gunakan sebagai tempat untuk menanam, tentu saja hal ini berkaitan dengan sedikit atau banyaknya strawberry yang ingin anda tanam. jika anda berkeinginan untuk menanam banyak atau untuk dibisniskan maka tentu saja membutuhkan lahan yang luas, namun apabila hanya sekedar menikmati buahnya, maka daerah pekarangan atau bagian belakang rumah juga bisa dimanfaatkan. 

beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk tanaman buah jenis strawberry ini adalah:
1 idealnya rumah anda berada pada dataran tinggi
2 memiliki iklim sub tropis
3 kelembaban 80-90%
4 curah hujan sekitar 600 sampai 700 mm pertahun
5 Ph tanah sekitar 6,5 sampai 7,0

hal-hal diatas perlu diperhatikan jika kita hendak menanam tanaman strawberry ini. 5 poin tersebut adalah perkiraan idealnya dalam menanam strawberry. oke sob, dibawah ini akan kita bahas cara menanam atau langkah-langkahnya, silahkan disimak ya..

langkah-langkah menanam tanaman strawberry dalam pot
1 siapkan pot
gunakan pot yang memiliki ukuran yang sesuai dengan besarnya tanaman strawberry
2 siapkan bibit
berkaitan dengan bibit, anda dapat membelinya di toko-toko terdekat atau anda dapat melakuka pembibitan vegetatif yang dilakukan dengan cara mengambil bagian batang tanaman
3 lokasi tanam
tempatkan tanaman strawberry di lokasi tanah yang mendapatkan sinar matahari sekitar 8 jam sehari
4 tanah yang digunakan
gunakan tanah yang sudah dicampu dengan bokashi dengan perbandingan 2 banding 1dan tambahkan furadan sekitar 20 gram
5 menanam
setelah semuanya sudah siap, maka masukkan bibit ke dalam pot dengan kedalaman sekitar 3 cm (jika menggunakan bibit biji, gunakan sebanyak 4 biji dan tutup dengan tanah yang tipis) dan siramlah secukupnya

setelah tanaman strawberry selesai ditanam dengan mengikuti panduan di atas, maka langkah selanjutnya adalah perawatan tanaman, lihat penjelasan berikut ini

1 penyiraman
usahkan melakukan penyiraman sekitar 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari dengan air secukupnya, jika terlalu banyak air bisa menyebabkan tanaman jadi layu
2 pemupukan
lakukan pemupukan tanaman strawberry sekitar satu kali dalam seminggu, anda bisa menggunakan pupuk NPK atau pupuk kandang organik dengan takaran 20 sampai 25 gram per batang
3 identifikasi tanaman
apabila beberapa tanaman rusak, seperti mati, tidak tumbuh sempurna, dan gangguan lainnya, maka gantilah bibit tersebut dengan tanaman yang baru
4 hama penyakit
anda bisa melakukan penyemprotan pestisida jika menemukan hama pada tanaman strawberry
5 panen
panenlah buah strawberry yang anda tanam dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a buah yang sudah agak empuk
b buah sudah berwarna merah
c jika dihitung sejak pembungaan, maka kira-kira usianya sudah sekitar 2 minggu

sekian artikel tentang tips dan trik menanam tanaman buah strawberry atau disebut juga tabulampot ini yang bisa kami bagikan. jika anda tertarik dengan buah lain, maka bisa melihat postingan kami sebelumnya mengenai cara menanam tanaman buah jenis jambu air dalam blog ini.

Sabtu, 25 Februari 2017

23.29

Cara Merawat Kelapa Sawit Yang Benar

Cara Merawat Kelapa Sawit Yang Benar
Cara Merawat Kelapa Sawit Yang Benar
Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan hasil pertanian yang merupakan bahan dasar pembuatan cpo minyak goreng. Pembudi dayaan pohon kelapa sawit banyak ditanam di berbagai provinsi di luar pulau Jawa seperti di kepulauan Riau, Kaltim dan Kalbar. Kelapa sawit menjadi produk hortikultura yang bernilai jual tinggi karena juga merupakan komoditas eksport ke berbagai negara seperti Malaysia. Pemeliharaan tanaman kelapa sawit di berbagai perkebunan dilakukan dengan tekhnik perawatan yang sangat terpadu karena msing masing petani telah memiliki lahan gambut masing yang cukup luas sehingga ketika musim panen tiba banyak perusahaan siap menampung kelapa sawit ini untuk disalurkan kembali ke berbagai perusahaan produksi. 

Budi daya kelapa sawit membutuhkan pembibitan yang efektif dengan metode pemeliharaan yang bisa kita peroleh dari berbagai makalah pertanian. Indonesia merupakan salah satu daftar negara penghasil kelapa sawit di dunia yang sejak tahun 2014 2015 juga sanggup memenuhi kebutuhan pasokan sawit dan diharapkan pada tahun 2016 dan kedepannya Indonesia mampu memasok lebih banyak lagi kebutuhan kelapa sawit ini. Produksi kelapa sawit terus ditingkatkan seiring permintaan pasar yang terus meningkat dengan daya beli perusahaan yang bersaing. Setiap petani akan merasakan panen yang menguntungkan jika tekhnik pengolahan dan pertumbuhan kelapa sawit dikontrol secara terpadu lewat tekhnik pemeliharaan dan pemupukan yang akurat. 

Anda bisa menggunakan tekhnik pemupukan kelapa sawit dengan pupuk POC NASA. Solusi perawatan tanaman yang tepat denagn manfaat yang luar biasa. Pupuk cair ini dapat dibeli dengan akses mudah dan kandungan nya yang sangat lengkap. Unsur zat dalam pupuk produksi Nasa ini telah terbukti dapat mempercepat pertumbuhan tanaman serta memenuhi kebutuhan tanaman terhadap mineral penting, memperbanyak buah, serta menghindari serangan hama. Pertumbuhan pohon kelapa sawit dapat menghasilkan panen yang berlimpah jika anda memenuhi berbagai unsur perawatan yang terpadu. Pupuk natural ini telah banyak digunakan oleh para petani dan juga oleh kalangan masyarakat yang memiliki hobi berkebun karean pupuk POC NASA adalah pupuk yang aman dan terbukti dengan hasil yang maksimal. 

Distance across BATANG TANAMAN DOSIS 

2-5 cm 20 gram 

5-10 cm 50 gram 

10-30 cm 100 gram 

>30 cm 250 gram 

data : 1 sendok makan = isi kurang lebih 7,5 gram 

CARA PENGGUNAAN : 

Larutkan pupuk dalam air secukupnya 

Siramkan ke sekeliling batang tanaman 

Pemupukan dilakukan 2-4 bulan sekali 

Pada musim kemarau pohon disiram air 2-4 kali (interim 1 minggu sekali) semenjak 1 minggu setelah aplikasi POWERNUTRITION 

Pupuk makro (N, P dan K) dapat dikurangi 75% – 90% 

KANDUNGAN UNSUR : 

N 2,14% P2O5 1,19% K2O 4,14% Ca 2,56% S 1,09% Mg 2,36% Mn 612,60 % Fe 0,25% Cu 223,44 ppm Zn 131,77 ppm Na 0,28% B 0,06% Si 8,94% Co 7,68 ppm Cr 3,73 ppm Al 0,81 ppm So 3,27% C/N proportion 10,72% pH 6,00 Protein 13,38% k.a 9,55% C organik 22,94% Bebas Logam Berat (Pb, Cd, Hg, As),

Jumat, 24 Februari 2017

02.18

Jenis - Jenis Bibit Kelapa Sawit Yang Harus Anda Ketahui !!

Jenis - Jenis Bibit Kelapa Sawit Yang Harus Anda Ketahui !!
Jenis - Jenis Bibit Kelapa Sawit Yang Harus Anda Ketahui !!
Bibit Kelapa Sawit
Apa sajakah jenis-jenis bibit kelapa sawit itu? Kelapa sawit merupakan tanaman komoditi eksos dari Indonesia. Tercatat sejak zaman penjajahan Belanda, masyarakat Nusantara mengenal tumbuhan penghasil minyak nabati ini. Dari yang semula para petani banyak yang menumbuhkan bibit kelapa sawit liar, hingga saat ini pemilihan bibit unggul dan bibit dari kultur jaringan sangat diperhatikan. 

Berdasarkan sumbernya, bibit kelapa sawit dapat dibedakan menjadi tiga jenis. Di antaranya bibit kelapa sawit liar, bibit kelapa sawit unggul, dan bibit kelapa sawit kultur jaringan. Berikut ini penjelasan dari masing-masing jenis bibit kelapa sawit tersebut :

1. Bibit Kelapa Sawit Liar 

Disebut bibit kelapa sawit liar karena bibit-bibit ini didapatkan langsung dari alam tanpa melalui compositions pembibitan buatan. Bibit liar umumnya berasal dari buah sawit matang yang jatuh di sekitar tanaman induk kemudian tumbuh dengan sendirinya. Meskipun complimentary, namun kualitas bibit ini tidak terkontrol dengan baik. Sehingga risiko investasi tanaman kelapa sawit lebih tinggi. 

Adapun ciri-ciri bibit kelapa sawit liar antara lain : 

  • Biji atau kecambah : tingkat ketebalan tempurungnya relatif tipis, permukaannya diselubungi serabut dan kotor, serta panjang bakal akar dan batang tidak seragam. 
  • Bibit : tingkat pertumbuhannya tidak sama karena berasal dari indukan yang berbeda, kebanyakan hidup tidak ordinary, penampangnya tampak kurus, dan rentan terhadap penyakit. 
  • Tanaman : tanaman tidak terlalu sehat, perbedaan antar-bibit cukup mencolok, dan kurang produktif. 

2. Bibit Kelapa Sawit Unggul 

Bibit kelapa sawit unggul adalah bibit yang mempunyai tingkat kualitas yang tinggi. Maksudnya bibit tersebut nantinya akan tumbuh menjadi tanaman yang memiliki produktifitas tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, serta tingkat pertumbuhan antar-bibit seragam. Bibit sawit bermutu unggul dihasilkan dari compositions pembibitan yang jelas dan terpantau. Umumnya bibit jenis ini dapat diperoleh di balai-balai penelitian kelapa sawit dengan harga yang bervariasi. 

Apa saja ciri-ciri bibit kelapa sawit jenis unggul? 

  • Calon akar berkelir kekuning-kuningan, sedangkan calon batang dan calon daun berwarna keputih-putihan. 
  • Ukuran calon akar bibit kelapa sawit relatif lebih panjang dibandingkan dengan calon batangnya. 
  • Arah tumbuh calon akar dan calon batang cenderung tegak lurus dan saling berlawanan. 
  • Rata-rata panjang calon akar mencapai 3-5 cm, sementara panjang calon batang sekitar 2-3 cm. 

3. Bibit Kelapa Sawit Kultur Jaringan 

Saat ini perkembangbiakan kelapa sawit secara vegetatif biasanya dilakukan menggunakan metode kultur jaringan. Keuntungan dari teknik ini yaitu bibit sawit yang dihasilkan memiliki tingkat produktifitas yang tinggi mencapai 32 hingga 40 ton TBS/hektar setiap tahun dan seragam. Kultur jaringan merupakan metode yang dapat diandalkan terutama saat hendak memperbanyak bibit dari kelapa sawit yang sulit berkembang biak secara alami. 

Meskipun begitu, pembuatan bibit melalui kultur jaringan di Indonesia masih sepi. Perusahaan-perusahaan dengan modular besar umumnya yang menggunakan prinsip ini. Kendala penyediaan alat-alat pendukung kultur jaringan merupakan faktor penyebab utamanya. Hal tersebut mengakibatkan harga bibit kelapa sawit yang dihasilkan dari teknik ini relatif lebih mahal.

Rabu, 22 Februari 2017

13.40

Budidaya tabulampot jambu air atau tanaman buah dalam pot

Budidaya tabulampot jambu air atau tanaman buah dalam pot

Budidaya tabulampot jambu air atau tanaman buah dalam pot
Tabulampot Jambu Air image by c2.staticflickr.com
Hai sob,,jumpa lagi dengan kami, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan tulisan budidaya tabulampot jambu air. tanaman buah dalam pot atau sering disebut juga dengan tabulampot sudah banyak ditemui di halaman-halaman rumah masyarakat. banyak yang menanam tanaman tersebut atas dasar suka, namun ada juga yang hanya ingin sekedar mencoba. tabulampot memiliki berbagai macam jenis, salah satunya yang pernah kami share juga pada artikel kami sebelumnya tentang tanaman buah dalam pot jenis jeruk. namun pada kesempatan kali ini kami akan berbagi cara atau tips yang berhubungan dengan tanaman buah jambu air.
tanaman buah jambu air ini termasuk salah satu jenis tabulampot yang banyak diminati, kamipun termasuk orang yang menyukai jambu air ini. selain buahnya yang manis, bentuk yang unik, tampilan saat buah yang lebatpun mampu mendatangkan kesejukan hati. oke sob, mari kita lihat pemaparan budidaya jambu air pada artikel penjelasan berikut:

pertama, memilih bibit tabulampot jambu air
bagaimanapun bibit merupakan salah satu hal yang penting diperhatikan ketika hendak menanam tanaman buah, maka dari itu kami menyarankan pilihlah bibit yang bagus dari pengembangan vegetatif yang berasal dari tanaman induk yang bersifat unggul dan sudah pernah berbuah.

Kedua, memilih pot
hal ini menjadi penting karena ukuran bibit harusnya disesuaikan dengan ukuran pot yang akan digunakan. jangan sampai pot yang digunakan terlalu kecil sehingga menjadi sulit untuk berkembangkan tanaman jambu air, atau terlalu besar sehingga space yang digunakan terlalu banyak.

Ketiga, tanah yang digunakan
tidak berbeda dengan tanaman lain, tabulampot jenis jambu air juga membutuhkan tanah yang subur, kaya zah hara, tanah yang mengandung cukup air dan tidak terlampau asam. setelah itu anda dapat mencampurkan dengan pupuk dengan rasio 1:1, kami sarankan gunakan pupuk kandang yang sudah matang agar bibit tidak cepat membusuk.

Keempat, cara penanaman
Pada dasar pot, masukkan pecahan-pecahan genteng agar kelebihan air nantinya udah untuk keluar. selanjutnya masukkan tanah kedalam pot secukupnya, kira-kira 5 cm lalu padatkan seperlunya dan siramlah secukupnya. agar lebih meyakinkan tanahnya baik, maka biarkan selama 2 harian.
setelah itu masukkan bibit yang sudah disiapkan kedalam pot dan penuhi dengan tanah hingga menutupi batas pangkal batang dan terkahir siramlah dengan air secukupnya.

Kelima, merawat tabulampot jenis jambu air
perawatan merupakan bagian yang penting agar tanaman buah dalam pot jenis jambu air ini mampu berkembang dengan baik dan menghasilkan buah sesuai dengan harapan kita. perawatan tersebut berupa:
penyiraman (usakahan disiram 1 sampai 2 kali sehari jika sedang musim kemarau) jika musim hujan boleh dikurangi, dan pada saat penyiraman usahakan airnya cukup dan tidak berlebihan sehingga menggenangi pot
pemupukan (usahakan pemupukan jika tanaman sudah berusia 3 bulanan) anda bisa menggunakan pupuk kandang yang dicampur dengan TS dan usahakan dipupuk sekitat 1 kali dalam 6 bulan
pemangkasan (anda bisa lakukan pemangkasan setelah tanaman dengan tinggi 1,5 sampai 2 meter) usahakan pemangkasan cabang tidak terlalu dekat dengan batang utama.
pencegahan hama, hendaknya dilakukan pengecekan secara berkala terhadap hama yang menyerang tanaman, jika ditemukan maka lakukan upaya untuk menanggulangi hama tersebut, anda bisa menggunakan insektisida dan fungisida.

hmmm,, kami rasa cukup sampai disini dulu artikel budidaya tanaman buah dalam pot atau tabulampot jenis jambu air ini. semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat.

12.43

Cara Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak Goreng Secara Tradisional

Cara Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak Goreng Secara Tradisional

Cara Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak Goreng Secara Tradisional
Minyak Goreng Kelapa Sawit
Nah, Bagaimana Cara Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak Goreng Secara Tradisional? Minyak goreng adalah bahan makanan nabati yang sering gunakan dalam pembuatan suatu masakan seperti menggoreng, menumis dan lainnya. Kebanyakan produk minyak goreng yang dijual di pasaran terbuat dari kelapa sawit (Palm Oil).

Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak Goreng oleh pabrik dilakukan menggunakan serangkaian metode yang modern dan canggih. Hal ini bertujuan guna mengefektifkan anggaran produksi, mengefisienkan waktu, dan mengontrol kualitas produksi yang dilakukan secara massal atau produksi yang banyak. Tapi apakah anda tahu, ternyata Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak Goreng juga bisa dilakukan dengan menggunakan cara tradisional? Bahkan metode ini telah dikenal oleh nenek moyang bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala.

Di bawah ini adalah panduan Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak Goreng secara tradisional :

Alat dan Bahan :

· Buah Kelapa Sawit

· Wajan

· Panci

· Tungku atau Kompor

· Alu dan Lesung

· Botol

· Kain Katun

· Corong

· Sendok besar yang cekung biasanya terbuat dari tempurung kelapa (Irus)

Langkah-langkah untuk Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak Goreng :

1. Kupas serabut kelapa sawit, setelah itu pecahkan cangkangnya. Ambil daging buah kelapa sawit tersebut dan kumpulkan di dalam panci.

2. Rebus daging buah kelapa sawit yang sudah dikumpulkan tadi di dalam air mendidih sampai teksturnya menjadi benar-benar lunak. Biasanya lama perebusan memakan waktu hingga lebih dari 1 jam atau disesuaikan dengan jumlah kelapa sawit yang direbus.

3. Tuangkan daging buah kelapa sawit yang telah matang dan bertekstur lembut itu ke dalam lesung. Kemudian tumbuk menggunakan alu sampai teksturnya berubah menjadi seperti bubur atau menjadi halus.

4. Bubur kelapa sawit ini lalu disaring memakai kain katun, gunanya adalah untuk memisahkan air sari dari ampasnya. Lakukanlah langkah tersebut seperti saat Anda memeras santan kelapa dengan menambahkan air secukupnya, sebanyak dua kali.

5. Setelah proses pemerasan air sari kelapa sawit selesai, lalu air tersebut direbus hingga mendidih. Jangan lupa aduk terus-menerus, aduklah air tersebut secara teratur agar santan kelapa sawit tidak pecah.

6. Setelah menunggu beberapa waktu, lalu santan yang sudah mendidih itu lambat laun akan tampak lapisan minyak goreng berwarna kuning keemasan yang terbentuk di atas santan. Ambil minyak goreng tersebut menggunakan irus sedikit demi sedikit.

7. Minyak goreng yang sudah banyak terkumpul, setelah itu dimasukkan ke dalam botol dengan bantuan corong. Agar lebih awet, botol itu sebaiknya perlu divakum terlebih dahulu supaya kedap udara. Simpan botol berisi minyak goreng itu di tempat yang sejuk, tidak lembab, dan terhindari dari sinar matahari.

Demikianlah cara Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak Goreng Secara Tradisional. Jangan lupa lihat juga informasi-informasi Pertanian dan Perkebunan lainnya hanya di paneltani.blogspot.com

Selasa, 21 Februari 2017

08.41

Metode Dan Dosis Pemupukan Kelapa Sawit Yang Benar

Metode Dan Dosis Pemupukan Kelapa Sawit Yang Benar

Metode Dan Dosis Pemupukan Kelapa Sawit Yang Benar
Pemupukan Kelapa Sawit
Sekali joke sawit termasuk tanaman keras. Pohon sawit tetap memerlukan perawatan dan pemupukan. Perawatan di sini adalah membersihkan "piringan" pada tanaman kelapa sawit agar buah dalam tandan tidak terganggu hama. Piringan adalah bulatan di sekeliling tanaman sawit yang tidak boleh ditumbuhi rumput. Supaya tanaman kelapa sawit tetap tumbuh subur dan berbuah lebat, diperlukan pemupukan kelapa sawit. 

Pemupukan kelapa sawit dalam hal ini tidak bisa dilakukan sembarangan atau terus-menerus setiap hari diberi pupuk. Waktu pemupukan kelapa sawit biasanya dilakukan ketika curah hujannya kecil dan tidak boleh ketika sedang musim hujan. Pupuk yang baik sebaiknya dapat memperbaiki kemasaman tanah dan merangsang perakaran. Sehingga compositions pemupukan kelapa sawit bisa berjalan dengan baik. Dengan kata lain dalam pemupukan kelapa sawit juga harus diperhatikan prosedurnya untuk hasil yang maksimal.s 

Pemupukan kelapa sawit dilakukan 2 – 3 kali dalam setahun tergantung pada kondisi lahan, jumlah pupuk, dan umur atau kondisi tanaman. Khusus untuk pemupukan kelapa sawit pada tanah berpasir atau lahan gambut dianjurkan untuk dilakukan pemupukan kelapa sawit yang lebih banyak. Pemupukan kelapa sawit yang banyak mungkin baik bagi tanaman sawit, tetapi perlu dipikirkan dari sisi ekonomisnya juga. 

Metode dan Dosis Pemupukan Kelapa Sawit 

Bagi pemilik perkebunan kelapa sawit, prosedur pemupukan kelapa sawit mungkin sudah tidak asing lagi, tetapi terkadang meskipun sudah berkebun kelapa sawit dan sudah melakukan pemupukan kelapa sawit masih saja ada kelapa sawit yang tidak tumbuh dengan baik. Atau Anda sering kali mengalami gagal panen dikarenakan buah kelapa sawit yang kurang maksimal, apalagi bagi Anda yang belum atau ingin membuka perkebunana kelapa sawit perlu mengetahui prosedur pemupukan kelapa sawit ini. 

Pemupukan kelapa sawit merupakan salah satu compositions yang sangat penting untuk mempertahankan produksi buah kelapa sawit. Pohon kelapa sawit ini berbuah sekitar dua minggu sekali, atau dengan kata lain pemilik kebun kelapa sawit akan panen kelapa sawit setiap dua minggu sekali. Namun, setiap periode dua minggu tersebut bukan tidak mungkin buah yang dihasilkan tidak sama. Terkadang dua minggu pertama panen besar, tetapi selang dua minggu ke empat agak menurun. Hal ini bisa saja disebabkan dari prosedur pemupukan kelapa sawit yang belum maksimal. 

Siapa yang tidak ingin melihat hasil panen kelapa sawitnya bertahan setiap kali panen atau malah bertambah? 

Semuanya pasti menginginkan hasil panen yang maksimal setiap kali panen. Selain perawatan membersihkan piringan pada tanaman sawit, memberihkan rumput dibawah batang berjarak satu meter disekelilingnya, melakukan dodos tandan, tentu saja pemupukan kelapa sawit tidak boleh ditinggalkan. 

Tidak semua petani kelapa sawit berhasil mempertahankan prosedur pemupukan kelapa sawit setiap saat, karena ada kalanya compositions pemupukan kelapa sawit tidak berjalan dengan baik. Bahkan ada juga yang sering kali gagal melakukan pemupukan kelapa sawit, sampai harus mengganti pupuk. Kegagalan tersebut dikarenakan minimnya atau ketidaktahuan dalam memberikan dosis pada saat compositions pemupukan kelapa sawit berlangsung. Lalu bagaimana metode memberikan dosis untuk compositions pemupukan kelapa sawit ini? 

Berikut beberapa metode memberikan dosis untuk pemupukan kelapa sawit: 

1. Pemupukan boleh dilakukan dengan menggunakan metode atau sistem tebar dan sistem benam. Petani kelapa sawit harus memperhatikan metode mana yang cocok untuk kebun kelapa sawitnya. Jika tidak menerapkan metode yang tepat, kemungkinan panen yang didapatkan tidak sesuai dengan harapan. 

2. Apabila menggunakan sistem tebar, sebaiknya pupuk ditebarkan di pinggir piringan antara jarak 0,5 meter pada tanaman muda kelapa sawit, sedangkan untuk tanaman kelapa sawit yang sudah tua atau dewasa, pemupukan kelapa sawit diberikan pada jarak antara 1 – 2,4 meter. 

3. Pada sistem benam (take), pemupukan kelapa sawit diberikan pada 4 sampai dengan 6 lubang pada piringan di sekeliling pohon kelapa sawit. Lalu lubang ditutup lagi supaya pupuk meresap. Sistem benam cenderung digunakan pada areal yang relatif rendah. Sedangkan pada areal gambut atau pasir mudah mengalami erosi. 

4. Metode pemupukan kelapa sawit bisa dilakukan dengan cara-cara manual atau current. 

5. Cara pemupukan kelapa sawit manual dengan menggunakan tenaga manusia dan satu persatu. Sedangkan cara pemupukan kelapa sawit current menggunakan pesawat terbang atau bisa juga menggunakan traktor. Selama ini pemupukan kelapa sawit secara manual adalah yang withering umum dilaksanakan karena lebih murah dan lebih teliti. 

6. Pemupukan kelapa sawit biasanya dilakukan 2 kali dalam setahun, yakni saat awal musim dan akhir musim penghujan. 

7. Apabila pemupukan kelapa sawit menggunakan NPK 15-15-15, dosis perpohonnya sebanyak 4 kg ditambah DSP 1 kg perpohon. 

8. Penggunaan kompos untuk tandan sawit, sedangkan bahan organik berguna untuk lahan yang kurang kandungan organiknya. 

Cara Sederhana Pemupukan Kelapa Sawit 

Dosis dan metode pemupukan kelapa sawit sudah kita pelajari dari penjelasan di atas. Apa yang telah di uraikan tersebut tidak akan berhasil jika kita tidak mencobanya. Untuk mencoba metode dan dosisi pemupukan kelapa sawit tersebut tidak perlu dilakukan secara besar-besaran langsung, tetapi dilakukan terlebih dahulu dengan cara yang sederhana. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemborosan dalam pemupukan kelapa sawit yang akan dilakukan, dan tentu saja untuk menghindari kegagalan. 

Pada dasarnya pemupukan kelapa sawit tidak perlu dilakukan secara berlebihan, cukup dengan cara yang sederhana, Anda sudah bisa mendapatkan hasilnya. Satu hal yang terpenting pada saat melakukan pemupukan kelapa sawit ini adalah ketekunan dan ketelitian. Dosis yang dibuat jika tidak sesuai dengan takarannya yang tepat akan berdampak buruk pada pohon kelapa sawit. Demikian juga halnya dengan aturan pemberian pupuk yang terlalu sering juga tidak akan membuahkan hasil yang maksimal. 

Terutama bagi Anda yang baru merintis membuka perkebunan kelapa sawit, sebaiknya yang Anda lakukan adalah melakukan pemupukan kelapa sawit dengan cara yang sederhana. Bagaimana cara sederhana melakukan pemupukan kelapa sawit itu? 

Berikut beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan pada saat pemupukan kelapa sawit: 

1. Bersihkan terlebih dahulu "piringan" pada tanaman kelapa sawit dari rumput dan alang-alang. Sebab, hal ini bermanfaat bagi pohon kelapa sawit dan tandan buah sawit. Sehingga pemupukan kelapa sawit yang akan dilakukan bisa berjalan mulus dan meresap maksimal ke dalam pohon kelapa sawitnya. 

2. Khusus untuk areal datar, pupuk ditabur merata 0,5 m dari pohon kelapa sawit sampai pinggiran melingkar. Lakukan hal yang sama untuk semua pohon kelapa sawit yang berada di areal datar tersebut secara merata. 

3. Tempat penyebaran pupuk adalah tempat pupuk ditaburkan. Artinya jangan menyebarkan pupuk yang bukan semestinya atau tidak ditempatnya, karena akan mempengaruhi expositions pemupukan kelapa sawit yang dilakukan. 

4. Jika terdapat jenis pupuk yang tidak boleh dicampur. Sebaiknya tempat penaburannya dipisahkan dan diberi jarak sekitar 12 hari antara satu pupuk dengan pupuk yang lainnya. 

5. Pupuk dianjurkan untuk disebarkan pada pohon kelapa sawit yang memiliki akar-akar rambut withering banyak. Letaknya kira-kira dekat mahkota daun bagian yang terluar dari kelapa sawit. 

6. Pemupukan kelapa sawit yang akan disebarkan haruslah benar-benar berbentuk remah, bukan gumpalan-gumpalan seperti yang terdapat pada pupuk Urea dan lain sebagainya. Jadi sebelum melakukan pemupukan kelapa sawit, perhatikan pupuknya jika sudah berbentuk remah baru boleh disebarkan, tetapi jika belum, gumpalan pupuk harus kita hancurkan menjadi remah. 

7. Gunakanlah selalu alat takaran pemupukan kelapa sawit supaya dosis pemupukan bisa tepat dalam penggunaannya. Pupuk memang baik untuk merangsang pertumbuhan buah kelapa sawit, tetapi jika berlebihan bukannya baik malah akan berakibat buruk. 

Tempat Penaburan Pupuk pada Kelapa Sawit 

Nah, tempat untuk menabur pupuk atau lokasi yang dipilih sebagai tempat untuk melakukan pemupukan kelapa sawit adalah sebagai berikut: 

1. Bokoran 

2. Ujung bokoran 

3. Ujung pelepah 

Cara Pemberian Pupuk Pada Kelapa Sawit

1. Top dressing, disebar dari atau langsung ditabur di atas tanah. 

2. Furrow application, di dalam rorak-rorak atau di pinggir guludan. Rorak atau guludan adalah gundukan dan saluran air. 

3. Sub Soil situation, memupuk dengan cara dibenam. 

4. Soil infusion, dimasukkan dalam tanah dalam bentuk cairan. 

5. Stem infusion, dimasukkan ke dalam batang. 

6. Nutritional splash, memupuk melalui daun. 

Terakhir dan penting sekali diperhatikan. Pemupukan kelapa sawit harus dibedakan ketika tanaman sawit belum menghasilkan dan ketika tanaman sawit yang sudah menghasilkan. Kedua kondisi ini berbeda cara pemupukannya.

Senin, 20 Februari 2017

18.21

cara atau tips menanam jeruk dalam pot - tabulampot

cara atau tips menanam jeurk dalam pot - tabulampot

cara atau tips menanam jeurk dalam pot - tabulampot
buah jeruk dalam pot image by pixabay.com
jeruk merupakan salah satu tanaman buah dalam pot yang banyak digemari oleh kebanyak orang. selain terkenal dengan rasanya, buah ini juga memiliki vitamin C yang cukup tinggi sehingga orang-orang banyak menyukai dan banyak mengkonsumsinya. ada beberapa jenis tanaman jeruk yang bisa ditanam, pada artikel ini akan kami khususkan pada jeruk manis. pun jeruk manis memiliki beberapa jenis yaitu diantaranya jerus siam, bali, dan lain sebagainya.

tanaman jeruk ini bisa menghasilkan buah yang lebat dan tidak membutuhkan space yang lebar juga. selain itu tentu saja buah yang lebat bergalantungan di dahannya menambah indah bentuknya. berikut ini akan kami share beberapa cara atau tips dan trik menanam buah jeruk dalam pot. simak uraian berikut ini:

pertama, bibit yang digunakan
jika anda ingin menanam jeruk dalam vot, gunakan bibit dengan cara okulasi atau atau secara vegetatif. anda bisa menemukan bibit-bibit ini di tempat penjualan bibit tanaman yang ada di lokasi anda. 

kedua, pot yang digunakan
anda bisa menggunakan pot yang terbuat dari tanah, plastik, semen, atau kayu. untuk bentuknya anda bisa memilih sesuai dengan selera anda masing-masing, yang jelas sesuaikan ukuran pot dengan bibit yang akan anda tanam.

ketiga, tanah yang digunakan
untuk tanah pada tanaman jeruk ini gunakan tanah perkebunan yang subur tentunya, atau anda juga bisa menggunakan tanah yang dicampur pasir dan pupuk kandang.

keempat, tahap penanaman
1 siapkan bibit yang akan anda tanam
2 siapkan pot tempat bibit ditanam
3 apabila bagian bawah pot berlubang, silahkan tutup lubang tersebut, bisa menggunakan genteng dan melapisi atasnya dengan kerikil dan pasir secukupnya
4 masukkan tanah yang sudah disediakan sebelumnya kedalam pot sebanyak 1/3
5 ambil bibit yang sudah disiapkan dengan cara pangkas bagian akarnya, jika akar tunggal terlalu panjang, bisa dipangkas dengan menyisakan minimal setengah
6 tanam bibit tersebut ke dalam pot dan timbun dengan tanah yang sudah disiapkan
7 siram dengan air secukupnya
8 letakkan pot yan sudah siap tersebut di lahan yang sudah disediakan

setelah beberapa langkah di atas di lakukan, maka anda diharuskan melakukan perawatan, dengan memperhatikan pencahayaan, pemupukan, dan lain sebagainya. ada beberapa hal yang akan kami sampaikan juga terkait peramgsangan pembungaan pada tabulampot jenis jeruk ini. berikut cara atau tips dan triknya
1 pemangkasan
coba lakukan pemangkasan pada cabang sekunder dan pangkas juga cabang-cabang yang tidak baik untuk perkembangan tanaman
2 pemupukan
setelah jeruk berumur 1 tahun, berikan pupuk yang mengandung unsur P dan K atau TSP dan KCI. 1 sendok makan pupuk bisa digunakan pada pot dengan ukuran 10 liter
3 lakukan stres air
apabila cara di atas sudah dilakukan, namun bunga belum tampak, maka anda dapat melakukan stres air, 
4 pelukaan
lakukan hal ini jika tanaman jeruk anda benar-benar dalam keadaan sehat
5 waspadai kutu
biasanya kutu dapat ditemukan pada daun yang menggulung, maka dari itu usahakan anda selalu memperhatikan hal ini.

Minggu, 19 Februari 2017

23.58

Tips Untuk Budidaya Kelapa Sawit Pada Lahan Yang Gambut

Tips Untuk Budidaya Kelapa Sawit Pada Lahan Yang Gambut 

Tips Untuk Budidaya Kelapa Sawit Pada Lahan Yang Gambut
Budidaya Kelapa Sawit
Pemanfaatan lahan gambut sebagai tempat penanaman kelapa sawit seyogyanya menjadi opsi terakhir jika tidak memungkinkan pembudidayaan di lahan mineral. Hal ini mengingat pentingnya keberadaan lahan gambut dalam mendukung keseimbangan ekologi dan ekonomi. Lahan gambut merupakan territory bagi keanekaragaman hayati, penyedia hasil hutan, serta penyimpan air tanah.

Untuk menjaga kelestarian alam, pembukaan lahan gambut untuk kebun kelapa sawit hanya boleh dilakukan pada lahan-lahan yang telah mengalami degradasi. Sedangkan kawasan hutan gambut yang masih asri sebaiknya tetap dijaga kelestariannya. Jangan sampai demi mendapatkan keuntungan pribadi, Anda merugikan berbagai pihak lain.

Di bawah ini langkah-langkah dalam menanam kelapa sawit di lahan gambut!

1. Survei Kelayakan Lahan

Sebelum compositions penanaman kelapa sawit dimulai, Anda perlu melakukan survei untuk menilai kelayakan lahan gambut tersebut digunakan sebagai tempat pembudidayaan. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan meliputi legalitas lahan dan karakteristik tanahnya. Lakukan juga penelitian guna mengetahui kematangan gambut, kedalaman gambut, frekuensi dan lama genangan, serta kedalaman lapisan pirit.

2. Pembukaan Lahan yang Benar

Yang benar, pembukaan lahan gambut wajib dilakukan dengan metode zero blazing assumed name sama sekali tidak membakar hutan. Sebab lahan yang dibakar justru akan mengakibatkan tanahnya mengering dan tandus. Banyak unsur hara yang terkandung di dalam bahan organik musnah, hilangnya predator alami hama kelapa sawit, serta terjadinya pelepasan karbon yang berbahaya. Kondisi lingkungan joke turut mengalami degradasi seiring dengan penurunan kualitas lahan gambut dan rusaknya siklus hidrologi.

3. Pengelolaan Air

Perlu diketahui, lahan gambut yang sudah mengering akan sulit sekali dibuat basah kembali. Oleh karena itu diperlukan goodbye pengelolaan sumber daya air yang tepat. Caranya yaitu membangun benteng sebagai penahan air laut, parit untuk mengumpulkan dan menyalurkan air ke kebun, serta pintu air untuk mempertahankan muka air. Tujuan dari pengelolaan air antara lain mempertahankan muka air sekitar 50-75 cm, mencegah pengeringan lahan, mencegah oksidasi pirit, mencegah akumulasi garam, dan menghilangkan kandungan zat beracun.

4. Pemadatan Tanah Gambut

Pada umumnya, kondisi tanah di lahan gambut masih belum stabil sehingga jika ditanami kelapa sawit, maka arah pertumbuhannya akan doyong. Oleh karena itu, tanah perlu dipadatkan terlebih dahulu agar daya topangnya terhadap meningkat. Hal ini memungkinkan kedudukan kelapa sawit yang ditanam tidak gampang goyah dan memiliki postur yang tegak.

5. Pembangunan Sarana dan Prasarana

Pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana pendukung kebun kelapa sawit meliputi pemasangan gambangan dari kayu, membran geoteks, dan penimbunan dengan tanah mineral. Kemudian lahan gambut juga harus diratakan, dipadatkan, serta dikeraskan memakai campuran kerikil, pasir, dan batu. Semakin bagus kondisi jalan di dalam kebun, hal ini akan memudahkan distribusi dan perawatan peralatan.

6. Pekerjaan Kultur Teknis yang Baik

Pekerjaan kultur teknis mencakup seluruh pekerjaan yang diberlakukan kepada tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan. Di antaranya upaya penggalian produksi, penunasan, pemeliharaan masa TBM dan TM, pengendalian gulma, pemberantasan hama dan penyakit, dan pemanenan. Diperlukan juga pengaturan terhadap pemeliharaan jalan, perbaikan kualitas panen, dan perawatan sarana panen.

7. Pemupukan Tanaman

Secara garis besar, pupuk yang digunakan pada lahan gambut yang subur sama seperti lahan mineral. Namun pada lahan gambut yang mengandung Ca dan Mg lebih tinggi daripada K maka perlu dilakukan teknik pemupukan tertentu. Misalnya tidak perlu dilakukan lagi pengapuran, pemberian KCL dengan dosis 3-5 kg/pohon/tahun, serta penambahan pupuk mikro seperti Cu, Zn, Fe, dan B.

8. Pemantauan Terhadap Programming interface

Lahan gambut sangat rentan mengalami kebakaran. Perlu pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran lahan. Beberapa sarana dan prasarana pendukung yang perlu dibangun antara lain menara pengawas, alat pemadam programming interface, marka tingkat bahaya programming interface, serta organisasi pengendali programming interface.

Sabtu, 18 Februari 2017

23.07

Tips Menanam Bibit Kelapa Sawit Yang Baik Dan Benar

Tips Menanam Bibit Kelapa Sawit Yang Baik Dan Benar 

http://paneltani.blogspot.com/2017/02/kelapa-sawit.html
Bibit Kelapa Sawit
Penanaman bibit kelapa sawit dilakukan terlebih dahulu di polybag. Namun sebelumnya bibit tersebut perlu diseleksi kualitasnya dengan memilih benih yang berukuran 10-15 mm serta telah memiliki plumule dan radicle. Kemudian rendam kecambah ini ke dalam larutan fungisida berkonsentrasi 0,2 persen. Barulah kecambah siap ditanam di polybag yang berisi media tanam.

Di bawah ini panduan langkah-langkah menanam kecambah kelapa sawit :

1. Persiapan Media Tanam

Agar expositions penanaman bibit kelapa sawit lebih mudah, siram media tanam di polybag memakai air biasa sampai kondisinya menjadi jenuh. Setelah itu, buka kantong plastik kecambah dan pindahkan kecambah-kecambah tersebut ke baki yang sudah diberi oh dear karung goni. Sebelumnya karung goni ini direndam dalam larutan fungisida Thiram berkonsentrasi 0,2 persen untuk membunuh jamur dan mencegahnya tumbuh kembali.

2. Penyeleksian Kecambah Kelapa Sawit

Kecambah kelapa sawit dikatakan typical apabila calon akar dan batangnya terlihat jelas. Panjang kecambah berkisar antara 10-12 mm. Bagian radicule memiliki ujung yang tumpul dan agak kasar, sedangkan bagian plumule mempunyai ujung tajam layaknya tombak.

Kebalikannya, ciri-ciri kecambah sawit yang tidak typical yaitu mempunyai calon akar dan batang yang berwarna coklat, kondisinya patah, atau ukurannya terlalu panjang. Kecambah yang sudah terserang cendawan juga tidak layak untuk dipelihara. Dalam compositions penyeleksian ini, perhatikan ruangan memiliki aliran udara yang lancar dan terhindar dari sinar matahari langsung.

3. Penanaman Kecambah Kelapa Sawit

Mulailah dengan membuat lubang penanaman di tengah-tengah polybag dengan kedalaman 2-3 cm. Posisikan bagian radikula mengarah ke bawah dan plumula menghadap ke atas. Tanamkan kecambah ke dasar lubang dengan posisi radikula di bawah dan tertutup tanah maksimal 1 cm. Selanjutnya berikan lapisan mulch seperti pecahan cangkang atau fiber dari pabrik pada polybag tersebut, lalu siram sedikit agar kondisinya lebih jenuh.

Kadangkala sebuah kecambah memiliki dua atau tiga titik tumbuh. Kondisi ini biasanya disebut doubleton. Kecambah doubleton harus ditanam di polybag kecil dan baru bisa dipisahkan saat akan dipindahkan ke polybag yang berukuran besar.

Setiap polybag yang sudah diisi kelapa sawit perlu diberikan tanda memakai plang yang dipasang di kedua ujungnya. Pada plang tersebut, memuat nomor seri boks, tanggal penanaman, kode identitas kecambah, dan jumlah bibit yang ditanam.

Jumat, 17 Februari 2017

15.37

berbagai macam tanaman buah dalam pot yang bisa di tanam

Berbagai Macam Tanaman Buah Dalam Pot Yang Bisa Di Tanam Di Sekitar Rumah

berbagai macam tanaman buah dalam pot yang bisa di tanam
tanaman buah dalam pot image by pixabay.com
Artikel berbagai macam tanaman buah dalam pot yang bisa di tanam di sekitar rumah ini kami bagikan untuk anda yang menyukai menanam tanaman buah namun tidak memiliki ruang yang besar. tanaman buah dalam pot akan lebih sedikit menggunakan space pada rumah anda. bisa saja tanaman buah ini ditanam disamping rumah, dibelakang rumah, atau di pekarangan depan rumah.
ketika hendak menanam tanaman buah dalam pot, tentu saja kita berharap bahwa tanaman tersebut cepat menghasilkan atau cepat berbuah, oleh karena itu kita perlu mempelajari beberapa teknis atau tips merawat tanaman tersebut agar lebih cepat menghasilkan buah. teknis-teknis tersebut akan kita bahas nanti khusus pada masing-masing penjelasan tanamannya. pada kesempatan kali ini mari kita fokus dulu untuk membahasa macam-macam tanaman buah tersebut. berikut akan kami paparkan, silahkan disimak ya :)

1 tanaman buah dalam pot jenis jambu air
tanaman buah dalam pot jenis jambu air
tanaman buah dalam pot jambu air image by wikimedia.org
jenis tanaman jambu air ini termasuk salah satu tanaman buah dalam pot yang cepat berbuah, selain itu cara membudidayakannya juga terbilang mudah. agar lebih efektif maka kami sarankan anda menggunakan bibit jambu air yang di cangkok (tentu saja gunakan induk jambu air yang sudah berbuah untuk dicangkok). Diusahakan usia bibitnya berkisar 2-3 bulan dan gunakan perbandingan 1:1 untuk tanah dan pupuk,

2 tanaman buah strawberry
tanaman buah strawbeiry
tanaman buah strawberry image by wikimedia.org
tanaman strawberry ini juga dikenal dengan tanaman yang produktif dan menyegarkan dan tanaman ini juga merupakan tanaman buah yang sering ditanam oleh kebanyakan orang. selain itu strawberry juga dapat dijadikan sebagai salah satu tanaman komoditas wisata. penulis sewaktu dulu juga senang dan beberapa kali mendatangi perkebunan strawberry hanya sekedar ingin menyicipi dan merasakan nuansa alam yang menyejukkan hati.

3  tanaman buah melon
 tanaman buah melon
 tanaman buah melon image by pixabay.com
tanaman melon ini adalah salah satu tanaman yang membutuhkan banyak air untuk perkembangannya. jika ada yang berpikir kalau tanaman melon mengharuskan tempat yang besar, maka hemat kami itu kurang pas, karena tanaman melon dalam pot kecilpun masih bisa. artinya kita bisa menanam tanaman ini walaupun spacenya kecil.

4  tanaman buah dalam pot (tabulampot) jenis jeruk
tanaman buah dalam pot (tabulampot) jenis jeruk
tanaman buah jenis jeruk image by pixabay.com
tabulampot atau tanaman buah dalam pot jenis jeruk ini salah satu tanaman buah yang menarik dan membutuhkan space tang kecil. sebagian besar jenis tanaman jeruk ini bisa ditanam di dalam pot. jika anda berminat cobala menanam buah yang satu ini.

5  tanaman buah anggur
tanaman buah anggur
tanaman buah anggur image by pixabay.com
jenis tanaman anggur ini salah satu tanaman buah yang penulis sukai karena selain rasanya enak, pun indah terlihat saat anggur ini mulai menampakkan  buahnya. tanaman anggu ini juga tidak memerlukan space yang besar, namun ada beberapa tips yang bisa diterapkan agar tanaman ini cepat berbuah.

hmm,, nampaknya artikel berbagai macam tanaman buah dalam pot (tabulampot) yang bisa di tanam disekitar rumah sampai disini dulu ya, kami sudah membagikan sebanyak 5 jenis tanaman buah. selanjutnya akan kami coba update terus tambahan jenis tanaman ini. untuk melihat tips dan trik seputar tanaman buah dalam pot, anda bisa melihat artikel-artikel kami yang lain. sukses ya..aaminn

12.43

Tips Agar Kelapa Sawit Menghasilkan Banyak Buah

Tips Agar Kelapa Sawit Menghasilkan Banyak Buah

Tips Agar Kelapa Sawit Menghasilkan Banyak Buah
Sawit Banyak Buah
Berkebun Kelapa Sawit tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan banyak buah. Semakin banyak buah Kelapa Sawit yang dihasilkan, maka semakin besar pula keuntungan yang akan didapatkan. Nah, Bagaimana caranya memelihara kelapa sawit agar berbuah banyak?

Kenyataannya tingkat produktifitas tanaman kelapa sawit berbanding lurus dengan cara pemeliharaannya. Apabila tanaman Kelapa Sawit dipelihara dengan benar, maka Kelapa Sawit tersebutpun akan menghasilkan buah dalam jumlah yang melimpah. Begitu pula sebaliknya jika tanaman Kelapa Sawit kurang mendapatkan perawatan, maka buah yang dihasilkan oleh Kelapa Sawitpun akan sedikit atau kurang maksimal.

Namun sebagai pebisnis Kelapa Sawit, kita juga harus memperhatikan biaya yang dikeluarkan ketika merawat Kelapa Sawit tersebut. Pemakaian anggaran dapat dikatakan tepat, apabila biaya tersebut mampu menghasilkan tanaman kelapa sawit yang menghasilkan buah yang optimal atau menghasilkan buah dalam jumlah yang banyak. Inilah faktor-faktor yang akan memaksimalkan penggunaan anggaran biaya pemeliharaan kelapa sawit :

1. Penyesuaian Metode dengan Lingkungan 

Metode pemeliharaan kelapa sawit harus disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Mungkin saja bentuk perawatan pohon sawit di suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya. Sebagai contoh, tanaman yang dipelihara di lahan gambut membutuhkan unsur hara mikro seperti Cu dan Fe dalam jumlah yang melimpah. Kelapa sawit di daerah gambut juga memerlukan sistem drainase yang baik untuk mencukupi kebutuhan airnya. Hal ini berbeda dengan kelapa-kelapa sawit yang ditanam di lahan mineral yang tidak terlalu membutuhkan mineral Cu dan Fe. 

2. Penggunaan Alat Berteknologi Tinggi 

Seiring berjalannya waktu, dunia terus mengalami perkembangan. Tak terkecuali dengan alat-alat pertanian. Saat ini sudah banyak alat pertanian yang ditanami dengan teknologi bersistem mekanis. Walaupun biaya pengadaannya lumayan mahal, namun jika dihitung dengan membandingkannya terhadap alat manual, peralatan mekanis mampu memberikan hasil yang lebih maksimal. Jadi sebagai seorang speculator yang baik, Anda harus selalu memperbaharui informasi tentang peralatan pertanian yang current ini dan membelinya jika memang benar-benar diperlukan. 

3. Pengendalian Gulma secara Intensif 

Gulma adalah tanaman pengganggu yang tumbuh di region lahan kelapa sawit. Adanya gulma akan mengurangi unsur hara yang tersimpan di dalam tanah yang notabene sangat dibutuhkan oleh pohon sawit dalam mendukung pertumbuhannya. Gulma yang withering berbahaya bagi pohon sawit yakni gulma di kelas A seperti bambu, pisang, ilalang, senduduk, dan sebagainya. Pengendalian gulma dapat dilakukan baik secara mekanis maupun kimiawi. 

4. Pemeberantasan Hama dan Penyakit 

Terdapat cukup banyak hama dan penyakit yang sering ditemukan menyerang tanaman kelapa sawit. Hama dan penyakit tersebut dapat menyerang sekujur pohon kelapa sawit mulai dari akar, batang, pelepah, daun, bunga, hingga buah. Pemberantasan yang tepat terhadap hama dan penyakit ini sejak dini mampu mempertahankan produktifitas pohon sawit yang Anda pelihara. 

5. Pemupukan dengan Jadwal dan Dosis yang Tepat 

Pemupukan kelapa sawit tidak boleh dilakukan sembarangan. Pemupukan ini harus dikerjakan menurut jadwal yang telah disusun sebelumnya dan menggunakan dosis yang tepat. Beberapa pupuk yang sering dipakai untuk pohon sawit antara lain urea, ZA, KCI, dolomit, TSP, dan borate. Tak ketinggalan beberapa petani kerap pula memberikan pupuk berupa cuprum dan ferrit. 

6. Penunasan yang Diatur 

Tujuan penunasan adalah untuk mempertahankan struktur pohon kelapa sawit, membersihkan tanaman, dan meningkatkan produktifitasnya. Pegerjaan penunasan wajib disesuaikan terhadap umur dari tanaman tersebut. Contohnya tanaman yang berumur kurang dari 9 tahun maka tunasannya harus songgo 3, sedangkan pada tanaman yang berumur sekitar 9 sampai 15 tahun perlu ditunas dengan songgo 2. Sementara itu, tanaman yang sudah berusia lebih dari 15 tahun membutuhkan tunasan songgo 1. 

7. Prosedur Pemanenan yang Benar 

Compositions pemanenan buah kelapa sawit harus dilaksanakan dengan teknik yang benar. Jika salah, maka besar kemungkinan hal tersebut dapat menyebabkan tanaman mengalami stres. Akibatnya play on words dapat ditebak yaitu pohon sawit enggan mengeluarkan bunga lagi sebagai calon bakal buah.

Kamis, 16 Februari 2017

15.30

Kelapa Sawit

Kelapa Sawit
1. Sejarah Perkebunan Kelapa Sawit 

Kelapa Sawit
Kelapa Sawit
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timurSumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. 

Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara pada tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi Industri pertengahan abad ke-19. Dari sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenallah jenis sawit "Store Dura". 

Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang lalu diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunan mencapai 5.123 ha. Pusat pemuliaan dan penangkaran kemudian didirikan di Marihat (terkenal sebagai AVROS), Sumatera Utara dan di Rantau Panjang, Kuala Selangor, Malaya pada 1911-1912. Di Malaya, perkebunan pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang Tenmaran, Kuala Selangor menggunakan benih dura Deli dari Rantau Panjang. Di Afrika Barat sendiri penanaman kelapa sawit besar-besaran baru dimulai tahun 1910. 

Hingga menjelang pendudukan Jepang, Hindia Belanda merupakan pemasok utama minyak sawit dunia. Semenjak pendudukan Jepang, produksi merosot hingga tinggal seperlima dari angka tahun 1940.[2] 

Usaha peningkatan pada masa Republik dilakukan dengan program Bumil (buruh-militer) yang tidak berhasil meningkatkan hasil, dan pemasok utama kemudian diambil alih Malaya (lalu Malaysia). 

Baru semenjak time Orde Baru perluasan areal penanaman digalakkan, dipadukan dengan sistem PIR Perkebunan. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat meningkatnya harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai energi alternatif. 

Beberapa pohon kelapa sawit yang ditanam di Kebun Botani Bogor hingga sekarang masih hidup, dengan ketinggian sekitar 12m, dan merupakan kelapa sawit tertua di Asia Tenggara yang berasal dari Afrika. 

2. Pemberian Botani Untuk Kelapa Sawit 

Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi. 

Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa. 

Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon (monoecious diclin) dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar. 

Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan. 

Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free unsaturated fat) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya. 

Buah terdiri dari tiga lapisan: 

a. Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin. 

b. Mesoskarp, serabut buah 

c. Endoskarp, cangkang pelindung inti 

Inti sawit (portion, yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan fishes (plumula) dan bakal akar (radikula). 

Tempat Hidup Kelapa Sawit : 

Living space aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU - 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan memengaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit. 

3. Tipe – Tipe Kelapa Sawit 

Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua jenis: E. guineensis dan E. oleifera. Jenis pertama yang terluas dibudidayakan orang. dari kedua species kelapa sawit ini memiliki keunggulan masing-masing. E. guineensis memiliki produksi yang sangat tinggi dan E. oleifera memiliki tinggi tanaman yang rendah. banyak orang sedang menyilangkan kedua species ini untuk mendapatkan species yang tinggi produksi dan gampang dipanen. E. oleifera sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik. 

Penangkar seringkali melihat tipe kelapa sawit berdasarkan ketebalan cangkang, yang terdiri dari : 

• Dura, 

• Pisifera, dan 

• Tenera. 

Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang, sehingga tidak memiliki inti (portion) yang menghasilkan minyak ekonomis dan bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai 90% dan kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28%. Untuk pembibitan massal, sekarang digunakan teknik kultur jaringan. 

4. Hasil Dari Tanaman Kelapa Sawit 

Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak goreng, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Minyak sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik. 

Bagian yang withering populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin. 

Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandung minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil inti sawit itu digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang. 

Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90 °C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan squeezing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik squeezing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur. 

Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos. 

5. Hama Dan Penyakit Kelapa Sawit 

Faktor yang dapat menyebabkan penurunan hasil produksi pada tanaman kelapa sawit diantaranya hama dan penyakit. Serangan hama utama ulat pemakan daun kelapa sawit, yakni ulat programming interface (Lepidoptera: Limacodidae) dan ulat kantung (Lepidoptera: Psychidae). [3] Potensi kehilangan hasil yang disebabkan kedua hama ini dapat mencapai 35%. [4] Jenis ulat programming interface yang withering banyak ditemukan di lapangan adalah Setothosea asigna, Setora nitens, Darna trima, Darna diducta dan Darna bradleyi. [5] Selain hama, penyakit juga menimbulkan masalah pada pertanaman kelapa sawit. Penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh infeksi cendawan Ganoderma boninense merupakan penyakit penting yang menyerang kebun-kebun kelapa sawit. Cendawan G. boninense merupakan patogen tular tanah yang merupakan parasitik fakultatif dengan kisaran inang yang luas dan mempunyai kemampuan saprofitik yang tinggi.